Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Matahari Terbit dan Bulan Tenggelam dalam Waktu Bersamaan di Papua, Ini Penjelasan BRIN

Kompas.com - 10/06/2023, 15:15 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video TikTok yang memperlihatkan Bulan tenggelam dan Matahari terbit dalam waktu bersamaan viral di media sosial.

Video itu dibagikan akun @pak_wanimbo yang kemudian dibagikan ulang oleh akun Twitter @sosmedkeras pada Jumat (9/6/2023).

Dituliskan, lokasi dalam video berada di Polsek Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, tepatnya pukul 05.30 waktu setempat.

"Selamat pagi guys temen-temen, jadi pagi ini di Sinak tepatnya jam setengah 6 pagi saya mau kasih tau kamu bahwa yang ada bercahaya disana tuh bukan matahari, tapi bulan kam lihat bagaimana," ujar perekam video.

Kemudian, terlihat pengunggah mengarahkan kamera ke arah seberang dan mengatakan:

"Di arah timur ini nih, ini sunrise ya teman-teman, matahari baru mau keluar, yang di arah sana itu bulan. Entah kenapa ini. Mungkin fenomena ini sudah sering terjadi sih."

Hingga Sabtu (10/6/2023) siang, unggahan video tersebut telah disaksikan lebih dari 84.000 kali oleh pengguna TikTok.

Baca juga: Kapan Idul Adha 2023? BRIN dan BMKG Ungkap Potensi Keterlihatan Hilal

@pak_wanimbo entah ini fenomena apa, tapi bulan nya luar biasa indah...sioo.... #fullmoon #papua #papuatiktok #pedalamanpapua #fyp #ceritapapua #fyp? ? Papua Dalam Cinta

Baca juga: Viral, Video Jutaan Ekor Udang Naik Ke Darat di Gorontalo, Begini Kata Peneliti BRIN

Lantas, bagaimana penjelasan BRIN mengenai fenomena tersebut?

Fenomena saat purnama

Kepala Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Emanuel Sungging mengatakan, Matahari terbit dan Bulan tenggelam dalam waktu bersamaan adalah fenomena biasa.

Fenomena itu, lanjut Sungging, selalu terjadi setelah purnama menuju bulan mati.

"Tapi mungkin kalau di kota besar ada polusi cahaya jadi tidak terlalu terlihat," ujar dia, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu siang.

Senada, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan, fenomena Matahari terbit dan Bulan tenggelam dalam waktu bersamaan dapat terjadi saat purnama.

Ketika Maghrib, jelas Thomas, Matahari terbenam di ufuk barat dan purnama terbit di timur. Sementara saat pagi, Matahari terbit di timur dan Bulan terbenam di barat.

Baca juga: Ramai soal Gerhana Matahari Jadi Tanda Masuknya Bulan Syawal, Benarkah? Ini Kata Peneliti BRIN

Bisa terjadi bersamaan

Thomas menyebut, fenomena itu memang bisa terjadi secara bersamaan.

"Ya, bisa bersamaan. Tetapi tidak selalu," ungkap dia.

Terpisah, Astronom amatir Marufin Sudibyo mengatakan, fenomena Bulan tenggelam dan Matahari terbit dalam waktu bersamaan disebut malam purnama.

Menurutnya, malam purnama adalah ketika Matahari terbenam hampir bersamaan dengan terbitnya Bulan atau saat Bulan terbenam hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari.

"Fenomena itu terjadi di mana pun. Mudah diamati saat malam purnama dan langit cerah. (Jika bukan purnama) Fenomena itu tidak akan terjadi," kata dia.

Baca juga: Video Viral Tempat Batas antara Siang dan Malam di Bumi, Ini Penjelasan BRIN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com