Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membedakan Ular Berbisa dan Tidak Berbisa

Kompas.com - 08/06/2023, 16:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ular yang masuk rumah patut diwaspadai karena keberadaan reptil ini dapat berbahaya bagi penghuninya.

Ular dapat bertelur di rumah, bahkan menyerang penghuninya atau hewan peliharaan apabila merasa terancam.

Beberapa ular yang dapat masuk di rumah adalah king kobra (Ophiophagus hannah), kobra (Naja), weling (Bungarus candidus), welang (Bungarus fasciatus), dan sanca kembang (Malayopython reticulatus).

Meski begitu, tidak semua orang bisa memahami perbedaan ular berbisa dan tidak berbisa ketika melihatnya secara langsung.

Padahal, hal tersebut penting agar mereka bisa mengidentifikasi bahaya dan menyelamatkan anggota keluarga atau hewan peliharaan dari serangan ular.

Lantas, bagaimana cara membedakan ular berbisa dan tidak berbisa?

Baca juga: Mengenal Tangkalaluk, Ular Raksasa Penunggu Hutan Kalimantan, Sungguhan Ada?

Cara membedakan ular berbisa dan tidak berbisa

Pj Kuliah Satwa Liar, Pemerhati Satwa, dan Fotografer Satwa Liar Universitas Airlangga (Unair) Boedi Setiawan menjelaskan perbedaan ular berbisa dan tidak berbisa.

Ia mengungkapkan, perbedaan utama ular berbisa dan tidak berbisa dapat dilihat dari bentuk kepalanya.

"Ular berbisa seringkali memiliki kepala berbentuk segitiga, sedangkan ular tidak berbisa memiliki kepala yang lebih bulat," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (8/6/2023).

Saat ditanya apakah ular berbisa memiliki warna lebih menyala, ia membantah hal ini.

Pasalnya, piton juga memiliki warna yang mencolok. Padahal, ular ini tidak mempunyai bisa.

Perlu diketahui bahwa piton melumpuhkan mangsanya dengan cara melilit dan ular ini memiliki kemampuan untuk melahap mangsa yang berukuran besar.

Boedi juga menjelaskan, tidak ada perbedaan lain, baik pada mata maupun ekor, untuk mengindetifikasi ular yang berbisa dan tidak berbisa.

"Enggak ada," tuturnya.

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Ular King Kobra Masuk Rumah

Petugas BPBD mengevakuasi dua ekor ular berbisa jenis weling yang ditemukan masuk ke rumah warga Kelurahan Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/7/2022) pagi.Dok. BPBD Kabupaten Bogor Petugas BPBD mengevakuasi dua ekor ular berbisa jenis weling yang ditemukan masuk ke rumah warga Kelurahan Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/7/2022) pagi.

Penyebab ular masuk rumah

Boedi menerangkan, ular masuk rumah karena beberapa faktor, salah satunya adalah keberadaan tikus.

Keberadaan hewan pengerat tersebut dapat menjadi daya tarik bagi ular untuk masuk rumah.

"Terutama ketika ular pergi ke tempat persembunyiannya untuk mencari makanan," jelasnya.

Di sisi lain, keberadaan ular di rumah juga bisa disebabkan oleh tumpukan barang yang berantakan.

Barang yang berantakan dapat menjadi tempat persembunyian yang sempurna bagi ular sebelum masuk rumah.

Menurut Boedi, ular kadang-kadang bisa masuk rumah karena terbawa banjir melalui aliran air ketika musim hujan.

"Sehingga bisa sampai ke rumah-rumah warga," ujarnya.

Baca juga: 3 Penyebab Ular Weling Bersembunyi di Rumah dan Cara Mencegahnya

Cara mengatasi ular masuk rumah

Boedi mengungkapkan, ular tidak menyukai bau menyengat, seperti aroma wangi dari bahan pel lantai, sabun, dan kapur barus.

Bila penghuni rumah menemukan ular di tempat tinggalnya, Boedi menyarankan agar mereka untuk tidak memegang reptil ini secara langsung.

Penghuni rumah disarankan untuk menggunakan alat, seperti sapu, keranjang sampah, atau tongkat ketika berhadapan dengan ular.

Selain itu, penghuni rumah sebaiknya memanggil petugas keamanan di pemukiman atau pemadam kebakaran untuk membantu mengevakuasi ular.

Baca juga: 4 Hal yang Harus Dilakukan Saat Ular Weling Masuk Rumah, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com