Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Makan Makanan Disemuti?

Kompas.com - 29/05/2023, 19:45 WIB
Diva Lufiana Putri,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Kondisi ini kemungkinan merugikan penderita penyakit asam urat atau gout, yang harus membatasi konsumsi makanan berpurin.

Selain itu, penelitian lain menemukan, kitin yang terkandung dalam semut mungkin merupakan alergen atau berpotensi memicu alergi pada sebagian orang.

Semut mengandung nutrisi

Meski sebaiknya dihindari, serangga termasuk semut sebenarnya mengandung sejumlah protein tergantung spesiesnya.

Misalnya, larva dan telur semut rangrang menyediakan sekitar 7 gram protein per 100 gramnya.

Sebaliknya, semut pemotong daun dan semut hitam masing-masing mengandung rata-rata 42–53 gram dan 40–45 gram protein per 100 gram.

Bukan hanya itu, semut juga mengandung serat dan mineral, seperti zat besi, seng, magnesium, kalium, dan fosfor.

Adapun jenis serat paling umum pada semut adalah kitin, serat tidak larut yang tidak dapat dicerna oleh tubuh.

Baca juga: Hanya Ada 3 Tempat di Dunia yang Tidak Dihuni Semut, Mana Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com