"Kalau bicara konsumsi daging tetap tak aman," katanya.
Ia menjelaskan, flu babi Afrika (ASF) disebabkan oleh virus flu babi Afrika (ASFV).
ASFV menurutnya tidak diketahui dapat ditularkan kepada manusia, dan belum ada kasus yang terkonfirmasi pada manusia.
Namun ia menekankan, ada risiko teoritis bahwa virus dapat ditularkan kepada manusia melalui kontak dengan babi yang terinfeksi atau produk-produk mereka.
Selain itu, meskipun pada manusia tak ada catatan penularan, namun menurutnya ada potensi daging hewan yang terinfeksi dapat menularkan ke hewan lain.
Untuk menghindari flu babi Afrika, maka yang sebaiknya dilakukan adalah menerapkan good biosecurity pada binatang.
Di mana ini berarti peternak harus melakukan karantina dan isolasi pada hewan yang sakit.
Selain itu, juga memperhatikan kebersihan kandang, peralatan, maupun menjaga perilaku peternak.
"Peternak harus tahu gejala babi yang terinfeksi dan melaporkan ke dokter hewan setempat (jika ada gejala)," pungkasnya.
Baca juga: Kementan Waspada, Virus Flu Babi Afrika Bangkit Kembali dan Serang RI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.