Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Unggahan soal Gabungkan DNA Hewan-hewan Berbeda Bentuk Spesies Baru, Bisakah?

Kompas.com - 11/05/2023, 18:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Belum lagi, pengkajian keberlangsung hidup dari produk atau makhluk hasil rekayasa genetik termasuk dampaknya bagi sekitar.

"Karena produk rekayasa itu juga harus dikaji apakah berbahaya, apakah menderita, bertentangan dengan agama atau tidak," imbuh Aji.

Baca juga: [HOAKS] Hewan Ternak Hasil Kawin Silang Babi dengan Sapi

Tidak sederhana

Terpisah, Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Slamet Raharjo menjelaskan, menggabungkan dua DNA spesies berbeda tidak sesederhana dalam video.

"Prosesnya sangat rumit karena harus mengetahui secara detil jumlah allel dan jumlah pasangan asam-basa dalam setiap pita DNA," kata dia kepada Kompas.com, Kamis.

Slamet melanjutkan, pita DNA yang dipotong juga harus sesuai dengan yang dipasangkan.

Dokter hewan ini turut menegaskan, menggabungkan DNA tikus atau mencit dan babi di dalam telur ayam seperti salah satu video di akun TikTok, sangatlah tidak mungkin.

"Telur ayam disisipi DNA hewan apa pun akan menetas menjadi anak ayam (yang membawa gen asing), tidak menetas menjadi mencit gundul," ungkapnya.

Baca juga: Pengakuan Si Pengunggah Serpens Catus, Hewan yang Diklaim Hasil Kawin Silang Kucing dan Ular

Rekayasa genetik bertujuan menciptakan variasi baru

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com (2/1/2020), rekayasa genetik digambarkan sebagai ilmu saat karakteristik suatu organisme sengaja dimodifikasi dengan manipulasi genetik.

Biasanya, cara ini menggunakan DNA dan transformasi gen tertentu untuk menciptakan variasi yang baru.

Dengan memanipulasi DNA dan memindahkannya dari suatu organisme ke organisme lain, maka memungkinkan untuk memasukkan sifat dari hampir semua organisme tersebut.

Adapun beberapa organisme hasil rekayasa genetik yang saat ini diproduksi massal, termasuk enzim, antibodi monoklonal, nutrien, hormon, dan produk farmasi yaitu obat dan vaksin.

Baca juga: Misteri DNA Penumpang Kapal Perang Terkuat yang Tenggelam pada Abad 17

Sebenarnya, penerapan rekayasa genetik sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan manusia.

Misalnya, rekayasa genetik pada tumbuhan yang bermanfaat menyediakan kebutuhan pangan masa depan dengan kualitas lebih baik.

Rekayasa genetik juga mampu menciptakan alternatif sumber energi yang dapat diperbarui, seperti biomass dan biofuel pengganti sumber energi konvensional.

Bukan hanya itu, cara ini juga mengembangkan perawatan kesehatan yang lebih baik, dengan obat-obatan lebih efektif bagi manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com