Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Kertas Cetakan Lama Ditukar Uang Baru, Samakah Nominalnya?

Kompas.com - 08/05/2023, 14:15 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Unggahan warganet yang menanyakan soal menukar uang cetakan lama dengan uang baru, ramai di media sosial.

Unggahan itu ditayangkan oleh akun Twitter ini pada Minggu (7/5/2023).

Terlihat pada foto unggahan tersebut, terdapat uang kertas cetakan lama dengan nominal Rp 100.000 dan Rp 50.000.

Tanyarl guys cetakan lama ky gini kalo dituker uang baru jadi brp ya?” tanya pengunggah.

Hingga Senin (8/5/2023), twit itu sudah dilihat lebih dari 1,2 juta kali dan mendapat lebih dari 19.200 suka.

Lantas, jika menukar uang lama dengan uang baru, akan samakah nominalnya?

Baca juga: Warna Uang Rp 2.000 Terbaru Mirip dengan Rp 50.000 Edaran Lama, Apakah Akan Diganti BI?

Penjelasan BI

Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Fajar Majardi mengatakan, uang cetakan lama dapat ditukarkan uang baru dengan nominal yang sama.

“Dapat ditukar uang baru dengan nominal sama, tanpa pengurangan dan penambahan,” ucap Fajar kepada Kompas.com, Senin (8/5/2023).

Menurutnya, uang bisa ditukar sesuai dengan syarat yang berlaku.

"Termasuk uang yang terbakar, berlubang, hilang sebagian, robek, atau mengerut,” tuturnya.

Uang bisa ditukarkan dengan yang baru apabila memenuhi seluruh persyaratan sebagai berikut:

  • Fisik uang rupiah kertas lebih besar dari 2/3 (dua pertiga) ukuran aslinya
  • Ciri uang rupiah dapat dikenali keasliannya
  • Uang rupiah kertas rusak/cacat masih merupakan satu kesatuan dengan atau tanpa nomor seri yang lengkap
  • Uang rupiah kertas rusak/cacat tidak merupakan satu kesatuan dan kedua nomor seri pada uang rupiah kertas rusak tersebut lengkap dan sama.

Apabila fisik uang Rupiah kertas sama dengan atau kurang dari 2/3 (dua pertiga) ukuran aslinya, tidak diberikan penggantian.

"Ciri-ciri keasliannya akan dicek oleh petugas sesuai tahun emisi uang tersebut dengan dilihat, diraba, dan diterawang," tandasnya.

Baca juga: Ramai soal Uang Emisi Baru Salah Potong, Benarkah Bernilai Lebih Tinggi dari Nominal Asli?

Desain uang Rupiah terbaru

Berikut desain uang rupiah tahun emisi 2022 sebagaimana dilansir dari laman resmi BI:

  • Rp 1.000
    • Gambar utama bagian depan: Tjut Meutia
    • Gambar utama bagian belakang: Tari Tifa, pemandangan alam Banda Neira, dan bunga Anggrek Larat
    • Ukuran: 121 mm x 65 mm
    • Warna dominan: Hijau.
  • Rp 2.000
    • Gambar utama bagian depan: Mohammad Hoesni Thamrin
    • Gambar utama bagian belakang: Tari Piring, pemandangan alam Ngarai Sianok, dan bunga Jeumpa
    • Ukuran: 126 mm x 65 mm
    • Warna dominan: Abu-abu.
  • Rp 5.000
    • Gambar utama bagian depan: Dr. K.H. Idham Chalid
    • Gambar utama bagian belakang: Tari Gambyong, Gunung Bromo, dan bunga Sedap Malam
    • Ukuran: 131 mm x 65 mm
    • Warna dominan: Cokelat.
  • Rp 10.000
    • Gambar utama bagian depan: Frans Kaisiepo
    • Gambar utama bagian belakang: Tari Pakarena, pemandangan alam Taman Nasional Wakatobi, dan bunga Cempaka Hutan Kasar
    • Ukuran: 136 mm x 65 mm
    • Warna dominan: Ungu.
  • Rp 20.000
    • Gambar utama bagian depan: Dr. G.S.S.J. Ratulangi
    • Gambar utama bagian belakang: Tari Gong, pemandangan alam Derawan, dan bunga Anggrek Hitam
    • Ukuran: 141 mm x 65 mm
    • Warna dominan: Hujau.
  • Rp 50.000
    • Gambar utama bagian depan: Ir. H. Djuanda Kartawidjaja
    • Gambar utama bagian belakang: Tari Legong, pemandangan alam Taman Nasional Komodo, dan bunga Jepun Bali
    • Ukuran: 146 mm x 65 mm
    • Warna dominan: Biru.
  • Rp 100.000
    • Gambar utama bagian depan: Dr. (H.C.) Ir. Soekarno dan Dr. (H.C.) Drs. Mohammad hatta
    • Gambar utama bagian belakang: Tari Topeng Betawi, pemandangan alam Raja Ampat, dan bunga Anggrek Bulan
    • Ukuran: 151 mm x 65 mm
    • Warna dominan: Merah.

Baca juga: Ramai soal Uang Emisi Baru Salah Potong, Benarkah Bernilai Lebih Tinggi dari Nominal Asli?

Cara menukar uang baru

Masyarakat bisa menukar uang lama dengan uang baru melalui aplikasi PINTAR, berikut cara menukar uang melalui aplikasi tersebut:

  1. Buka situs PINTAR melalui laman pintar.bi.go.id
  2. Memilih menu “Penukaran Uang Rupiah Melalui Kas Keliling” pada laman utama situs
  3. Pilih provinsi untuk menukar uang yang diinginkan
  4. Tentukan lokasi, tanggal, dan jam yang tersedia sesuai kebutuhan
  5. Isi data pemesan, mencakup NIK KTP, nama lengkap, nomor telepon, alamat e-mail
  6. Isi jumlah lembar atau keping uang Rupiah yang akan ditukarkan melalui kas keliling
  7. Muncul bukti pemesanan, lalu simpan
  8. Bawa bukti pemesanan tersebut ke kas keliling saat melakukan penukaran sesuai dengan lokasi dan waktu yang sudah dipilih. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com