KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkunjung ke beberapa tokoh dalam beberapa hari terakhir.
Dua nama yang dikunjungi Prabowo selama lebaran adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto.
Baik Wiranto maupun Mahfud MD, keduanya sama-sama akan melakukan pertemuan lanjutan dengan Menteri Pertahanan tersebut.
Prabowo juga diketahui bersilaturahmi ke kediaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu (22/4/2023).
Baca juga: Tumpangi Alphard Putih, Prabowo Tiba di Kediaman Jokowi
Apa yang terjadi?
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai kunjungan ini menunjukkan bahwa Prabowo tampak kelimpungan dalam merespons pencapresan Ganjar Pranowo.
Menurutnya, sikap PDI-P yang mencalonkan Ganjar sebagai capres seolah di luar eksektasi Prabowo yang masih berharap dukungan dengan skema Prabowo-Puan atau Prabowo-Ganjar dari partai berlambang banteng itu.
"Karena itu, ekspresi kelimpungan itu ditunjukkan oleh mobilitas Prabowo yang tinggi menemui sejumlah simpul-simpul kekuatan politik, mulai dari elite Golkar, Wiranto, hingga Mahfud MD," kata Umam kepada Kompas.com, Rabu (26/4/2023).
Baca juga: Ganjar Resmi Jadi Capres PDI-P, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) Diyakini Akan Bubar
Umam mengatakan, Prabowo tidak tampak bersilaturahmi ke kediaman Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri pada lebaran kali ini.
Padahal, pada minggu pertama lebaran tahun lalu, Prabowo menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumah Megawati untuk halalbihalal.
"Hal itu mengonfirmasi kekecewaan Prabowo terhadap kubu Megawati dan PDIP," jelas dia.
Ia menyarankan, Prabowo sebaiknya kini harus mencari pasangan yang bisa memastikan dukungan partai untuk menggenapi presidential threshold 20 persen.
Baca juga: Soal Wacana Jadi Cawapres Ganjar, Prabowo: Partai Saya Mencalonkan Saya sebagai Capres
Untuk PAN dan PPP, Umam menyebut orientasi kedua partai tersebut selama ini memang mendukung Ganjar, bukan Prabowo.
Dengan begitu, hanya tersisa Partai Golkar dan PKN yang keduanya mensyaratkan pencawapresan Ketum masing-masing.