Lebih lanjut, Danang mengatakan bahwa asap yang dinarasikan dalam video sebenarnya adalah air conditioning system.
Sistem tersebut adalah aliran udara menyerupai kabut putih yang dapat dilihat di dalam kabin, terutama pada Airbus 320.
“Itu adalah hasil dari sistem ventilasi air conditioning system. Sistem ventilasi ini mulai beroperasi dan mulai menyalurkan udara segar dari luar ke dalam kabin pesawat,” tandas Danang.
Ia menambahkan, udara dari luar tersebut dapat berisi kelembapan yang tinggi, terutama pada daerah dengan kondisi cuaca yang lembap.
Ketika udara masuk ke dalam kabin pesawat yang lebih dingin, suhu akan menurun dan kelembapannya naik.
“Sehingga udara ini menjadi lebih terlihat seperti kabut putih,” ujarnya.
Baca juga: Terbang ke Korea Selatan Naik Batik Air, Bisa dari 6 Kota Ini
Terkait masalah yang dialami penerbangan ID 6842, Danang menyampaikan bahwa Batik Air telah melakukan pergantian pesawat.
Keputusan tersebut diambil setelah pilot berkoordinasi dengan teknisi yang memutuskan bahwa pesawat tidak dapat diberangkatkan.
“Keputusan ini untuk meyakinkan keselamatan dan kenyamanan penerbangan. Hal ini mutlak dilaksanakan oleh pilot dan sesuai berdasarkan standar operasi perusahaan,” terang Danang.
Penumpang yang keberangkatannya tertunda kemudian diarahkan kembali ke ruang tunggu sembari menunggu pemberitahuan berikutnya.
Dampak dari penggantian pesawat ini, keberangkatan dari Jakarta menuju Deli Serdang terlambat kurang lebih 120 menit.
“Keputusan dimaksud dilakukan guna menjamin keselamatan dan keamanan serta kenyamanan penerbangan,” jelas Danang.
Baca juga: Viral Video Koper Penumpang Dibobol, Batik Air Lakukan Penyelidikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.