Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Disebut Menjelang Idul Fitri, Apa Itu Hilal?

Kompas.com - 19/04/2023, 12:05 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

“Seseorang yang sudah berpengalaman dalam melaksanakan pengamatan hilal tentunya akan lebih besar unutk mendapatkan (melihat) hilal dibandingkan dengan seorang yang baru pertama melaksanakan pengamatan hilal,” jelasnya.

Himawan menerangkan, faktor lokasi pengamatan hilal pun menentukan pengamatan dapat melihat hilal atau tidak.

Lokasi dengan arah ufuk barat (arah matahari terbenam) yang bersih dari halangan/obstacle akan lebih besar kemungkinannya untuk mendapatkan hilal dibandingkan dengan lokasi yang arah ufuk baratnya banyak dengan halangan.

“Lokasi pengamatan hilal biasanya ada di pantai yang arah ufuk baratnya bersih dari halangan,” ujarnya.

Baca juga: Muhammadiyah Tetapkan Idul Fitri pada 21 April 2023, Bagaimana dengan Pemerintah dan NU?

Potensi keterlihatan hilal

Himawan mengungkapkan, potensi keterlihatan atau visibilitas hilal pada Kamis (20/4/2023) masih sangat kecil.

Ketinggian hilal pada 20 April 2023 di Indonesia berkisar antara 0,75 derajat di Merauke (Papua) sampai dengan 2,36 derajat di Sabang (Aceh) dan elongasi di Indonesia berkisar antara 1,48 derajat di Waris (Papua) sampaidengan 3,09 derajat di Sabang (Aceh).

"Maka potensi keterlihatan hilal awal bulan Syawal 1444 H pada 20 April 2023 sangat kecil,” kata dia.

Namun, pihaknya masih akan terus berusaha untuk mendapatkan citra hilal pada tanggal 20 April 2023 sebagai penanda 1 Syawal 1444 H.

Ia menjelaskan, jika pada sidang isbat pada Kamis (20/4/2023) yang melaksanakan rukyat atau pengamatan keterlihatan hilal di seluruh Indonesia tidak ada yang melihat hilal, maka Ramadhan 1444 H digenapkan menjadi 30 hari.

“Sehingga 1 Syawal 1444 H akan bertepatan dengan tanggal 22 April 2022,” tuturnya.

Namun, jika ternyata pada sidang isbat Kamis (22/4/2023) ada petugas atau tim yang melihat hilal, maka 1 Syawal jatuh pada Jumat (21/4/2023).

“Sesuai tugas pokok dan fungsinya, yang berhak menetapkan tanggal 1 Syawal 1444H adalah Kementerian Agama RI,” tandasnya.

Baca juga: Idul Fitri 2023 Diprediksi Berbeda, BMKG Ungkap Potensi Keterlihatan Hilal

Cara melihat hilal

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan, pengamatan hilal dapat dilakukan dengan dua cara, yakni manual (atau mata kepala) dan melalui instrumen modern.

Bila menggunakan mata kepala, itu harus didukung dengan “gawang lokasi”.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com