Mesin tersebut terbilang sederhana, penggeraknya menggunakan rantai sepeda untuk memindahkan biskuit pada sistem konveyor.
Bisnis biskuit milik Chew Choo Keng dan Chew Choo Han pun melesat lantaran penjualannya meningkat pesat.
Hingga pada 1947, Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Limited diresmikan di Singapura.
Khong Guan kemudian melakukan ekspansi bisnis ke sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Indonesia.
Selanjutnya, pabrik Khong Guan didirikan di beberapa kota pesisir di China pada awal 1980-an.
Sementara itu, di Indonesia, Khong Guan juga memproduksi sejumlah kue, di antaranya Malkist Rasa Abon, Malkist Crackers, dan Khong Guan Saltcheese Combo.
Namun begitu, produk yang populer di Indonesia adalah Khong Guan Red Assorted Biscuits.
Baca juga: Idul Fitri 2023 Tanggal Berapa? BRIN Prediksi Potensi Beda Pemerintah dan Muhammadiyah
Di Indonesia, Khong Guan resmi dimiliki oleh keluarga Hartono Kweefanus.
Dikutip dari laman Fortune (10/6/2021), Hartono menguasai 23 persen saham Monde Nissin Corp, perusahaan yang berbasis di Filipina.
Sementara saudaranya, Hoediono Kweefanus yang juga menjadi wakilnya, menguasai sekitar 5,3 persen saham.
Pria ini juga menjadi direktur di Monde M.Y. San Corporation, PT Khong Guan Biscuit Indonesia, KBT International Holdings, Inc., dan menjadi Direktur Monde Land, Inc.
Adapun Monde Nissin membuat pabrik biskuit pertamanya pada 1979. Perusahaan ini didirikan oleh ayah Hartono, Hidayat Darmono.
Puluhan tahun kemudian, di bawah kepemimpinan Hartono, Monde Nissin masih tetap berjaya baik di Indonesia maupun Filipina.
Bahkan, merek mi instan milik Nissin, Lucky Me!, berhasil menguasai sekitar 68 persen pasar mi instan di Filipina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.