Kebijakan untuk memadatkan jam belajar tentu bukan tanpa sebab. Justru, orangtua yang menjadi akar permasalahan ini. Dalam drama Korea yang mengangkat kisah anak sekolah, kita sering menemukan anak-anak yang diberi tekanan tinggi untuk selalu berhasil oleh orangtuanya.
Jika gagal, orangtua pun tak akan segan memberi hukuman kepada anak-anak mereka. Ini dilakukan dengan dalih orangtua berusaha keras untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya.
Sebagian besar orang Asia memang sangat memuja dunia akademis dan memandang pendidikan sebagai cara untuk meraih kesuksesan dan membawa kehormatan bagi keluarga.
Pola pikir bahwa kesuksesan hanya dapat diraih melalui akademik tentu memberi tekanan bagi para remaja di sana.
Bahkan, artikel “An Assault Upon Our Children” yang ditulis oleh Koo Se Woong mengungkapkan hal unik saat ia mengajar bahasa Inggris tingkat lanjut kepada anak usia 11 tahun di Gangnam, yang merupakan lingkungan kaya.
Baca juga: 4 Drama Korea dengan Cerita Sekte Aliran Sesat
Menurutnya, para siswa terlihat serius belajar tetapi mata mereka tampak mati. Ketika ia bertanya apakah anak-anak itu bahagia, seorang gadis dengan ragu mengangkat tangannya. Ia mengatakan bahagia saat ibunya pergi karena yang ibunya sering mencaci atas prestasi akademisnya.
Tingginya tekanan ini dibuktikan oleh survei Korea Herald yang menunjukkan hampir 34 persen remaja Korea Selatan berpikir untuk bunuh diri karena tekanan akademik.
Survei Institut Kebijakan Pemuda Nasional juga mengungkapkan 33,8 persen siswa yang disurvei mengatakan bahwa mereka pernah mempertimbangkan untuk bunuh diri.
Selain karena akademik, para remaja di Korea Selatan juga harus menghadapi salah satu masalah yang masih menjadi tantangan besar bagi pemerintah di sana. Data dalam Korea Times menunjukkan kasus perundungan pada 2021 meningkat 7,300 kasus dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika melihat drama The Glory, tingkat perundungan di Korea Selatan memang berada di tahap yang mengerikan. Bahkan, pemerintah pun memiliki klasifikasi khusus berdasarkan level untuk kasus perundungan.
Tak hanya dalam bentuk verbal, para remaja di sana pun tak segan-segan untuk merundung fisik korban hingga membuat mereka tertekan. Terkadang pula perundungan ini bisa berlangsung hingga korban dewasa sehingganya membuat hidup korban sangat tersiksa.
Ingin tahu informasi terkini lainnya seputar grup idola hingga budaya Korea? Yuk, dengarkan Kamjagiya Korea! hanya di Spotify. Akses juga episode-episode lainnya yang tak kalah seru dalam playlist YouTube Medio by KG Media.
Dengarkan pula informasi lebih lanjut seputar lagu terbaru Jimin BTS dalam Kamjagiya Korea! episode “Sisi Baru Jimin BTS Lewat Lagu Set Me Free Pt. 2” dengan tautan akses dik.si/KamKorJimin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.