Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Temuan Kereta Kuda Kuno Berusia 2.000 Tahun

Kompas.com - 04/04/2023, 09:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tim arkeolog yang dipimpin oleh Veselig Ignatov dari Istoricheski muzej Nova Zagora, museum dari Bulgaria, menemukan kereta kuda kuno pada 2008.

Kereta kuda kuno itu berusia 2.000 tahun pada saat ditemukan.

Kereta kuda kuno itu terkubur bersama dengan perunggu dan dekorasi mitologi Thracian yang saat ini sulit ditemui.

Setahun kemudian, Ignatov dan timnya juga menemukan sebuah makam batu bata yang berisi sisa-sisa tubuh pria menggunakan baju besi. Lokasinya berada di dekat kereta.

Pria itu dimakamkan bersama dengan beberapa benda, seperti koin emas, cincin emas, dan cangkir perak yang menggambarkan dewa Yunani Eros.

Pria itu kemungkinan akan menjadi seorang bangsawan atau bahkan penguasa yang tinggal di Thrace kuno, tempat yang sekarang dikenal dengan Bulgaria.

Baca juga: Sekawanan Domba Bantu Arkeolog di Kota Kuno Pompeii, Apa Kontribusinya?

Kisah temuan kereta kuno dan fosil pria

Dilansir dari Live Science, pemakaman kereta kuda kerap ditemukan di Bulgaria.

Praktik bangsawan yang dimakamkan di dekat kereta kuda tampak telah dimulai sekitar 2.500 tahun yang lalu.

Dalam studi yang diterbitkan Jurnal Archaeologia Bulgarica (2007) menunjukkan, praktik tersebut sangat populer pada masa Kekaisaran Romawi yang berlangsung sekitar 2.100 hingga 1.500 tahun yang lalu.

Dalam semua kasus, kereta kuda mewakili prestise, kekuasaan dan otoritas.

Penguburan kereta kuda ini dimaksudkan untuk digunakan yang bersangkutan di akhirat.

Pada saat penguburan, kuda-kuda yang menarik kereta kemungkinan sudah dibunuh. Hewan itu kemudian dipersembahkan kepada para dewa bersama dengan persembahan khusus lainnya.

Ada kalanya kereta itu dibongkar atau dihancurkan sebelum dikubur.

Baca juga: Arkeolog Temukan Tulang Manusia Purba dan Hewan di Situs Berusia 7.000 Tahun, Kuak Ritual Sekte

Menjadi incaran penjarah

Situs penguburan kereta kuda kuno kerap menjadi incaran para penjarah yang untuk dijual di pasar gelap.

Sebabnya, penguburan kereta kuda kuno ini dilakukan oleh bangsawan yang kaya.

Oleh karena itu, temuan kereta kuda kuno tersebut sangat tidak terduga.

Dikutip dari Daily Mail, Veselin Ignatov mengatakan bahwa penemuan kereta kuda kuno lainnya ditemukan di dekat desa tenggara Karanovo.

Sekitar 10.000 gundukan diperkirakan tersebar di seluruh negeri.

Namun, hampir 90 persen makam di wilayah tersebut telah dihancurkan sebagian atau seluruhnya oleh para penjarah harta karun.

Karena para arkeolog berhasil menggali kereta kuda kuno yang terkubur sebelum para penjarah, maka artefak tersebut bisa ditampilkan ke publik.

Baca juga: Arkeolog Jepang Temukan Pedang di Makam Kuno Berusia 1.600 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com