Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stroke: Cara Diagnosis dan Pengobatannya

Kompas.com - 29/03/2023, 08:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Stroke merupakan penyakit serius yang membutuhkan penanganan segera. Semakin lamban diatasi, akan semakin parah kondisi pasien.

Hal ini karena aliran darah yang terhambat tidak akan bisa mengedarkan oksigen yang cukup ke otak. Jika dibiarkan terlalu lama, penderita berisiko mengalami kelumpuhan, kerusakan otak, hingga kematian.

Pengobatan stroke akan dilakukan tergantung jenis penyakit yang diderita. Penyakit ini disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran darah maupun kebocoran pembuluh darah di otak.

Berikut cara mendiagnosis dan mengobati stroke.

Baca juga: Apa Itu Stroke: Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganan


Diagnosis stroke

Penderita stroke Penderita stroke
Dilansir dari Mayo Clinic, berikut beberapa tes yang akan dijalani untuk menentukan seseorang menderita stroke.

Pemeriksaan fisik

Dokter akan melakukan sejumlah tes, seperti mendengarkan detak jantung dan memeriksa tekanan darah.

Penderita juga akan menjalani pemeriksaan neurologis untuk melihat bagaimana potensi stroke memengaruhi sistem saraf tubuh.

Tes darah

Beberapa tes darah akan dijalankan untuk memeriksa seberapa cepat pembekuan darah terjadi dalam tubuhnya, kondisi gula darah, dan apakah mengalami infeksi.

Computerized Tomography (CT) scan

Dokter akan melakukan CT scan menggunakan serangkaian sinar-X untuk mengambil gambaran detail otak penderita. Hasilnya dapat menunjukkan perdarahan di otak, stroke iskemik, tumor, atau kondisi lainnya.

Magnetic Resonance Imaging (MRI)

MRI menggunakan gelombang radio yang kuat dan medan magnet dilakukan untuk mengambil gambaran otak secara detail . MRI dapat mendeteksi jaringan otak yang rusak akibat stroke iskemik dan perdarahan otak.

USG karotis

Melalui tes ini, gelombang suara menghasilkan gambar detail dari bagian dalam arteri karotis di leher. Tes ini juga menunjukkan penumpukan timbunan lemak dan aliran darah di arteri karotis.

Angiogram serebral

Dokter akan memasukkan selang tipis menuju arteri karotis atau vertebralis. Prosedur ini memberikan gambaran rinci tentang arteri di otak dan leher.

Ekokardiogram

Tes gelombang suara dilakukan untuk mengambil gambar jantung dan menemukan sumber gumpalan yang menghalangi aliran darah dan menyebabkan stroke.

Baca juga: 6 Kondisi Lingkungan yang Meningkatkan Risiko Stroke, Apa Saja?

Pengobatan stroke

Ilustrasi pasien stroke mendapatkan pengobatan dari dokter. Ilustrasi pasien stroke mendapatkan pengobatan dari dokter.
Menurut Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris, perawatan kepada pasien stroke disesuaikan dengan penyebab penyakitnya. Pada stroke iskemik, maka gumpalan darah yang menghalangi aliran darah ke otak akan diatasi terlebih dahulu.

Sementara pasien stroke hemoragik akan menjalani perawatan terkait perdarahan di otak akibat pembuluh darah yang bocor.

Halaman:

Terkini Lainnya

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

Tren
7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com