Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara dengan Durasi Puasa Ramadhan 2023 Terpanjang dan Terpendek, Adakah Indonesia?

Kompas.com - 19/03/2023, 16:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ibadah puasa dilaksanakan sejak terbitnya fajar dan berakhir saat Matahari tenggelam.

Ketentuan puasa ini membuat setiap negara memiliki durasi ibadah berbeda-beda. Sebab, satu negara dengan negara lain mendapat "porsi" sinar Matahari yang tak sama.

Umumnya, rata-rata lama durasi puasa di tiap negara berkisar antara 13-14 jam.

Namun, ada beberapa negara yang mendapat berkah untuk menjalani puasa lebih lama, bahkan hingga 20 jam.

Hal ini terjadi pada puasa Ramadhan 2020 di tiga negara, yakni Greenland, Norwegia, dan Finlandia.

Dikutip dari Aljazeera, Muslim di negara tersebut menjalani puasa hingga 20 jam per hari.

Kendati begitu, menurut The National News, umat Islam di negara dengan jarak Matahari terbenam dan terbit kurang dari tiga jam, tidak benar-benar menjalankan puasa selama 20 jam.

Biasanya, ada fatwa yang memungkinkan agar penduduk Muslim mengikuti jadwal di kota atau negara lain dengan durasi puasa lebih pendek, seperti durasi puasa Mekah di Arab Saudi.

Namun tahun ini, durasi puasa terpanjang tak sampai menyentuh 20 jam seperti pada 2020. Lantas, seperti apa gambaran durasi puasa di beberapa negara?

Baca juga: Puasa Ramadhan 2023 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah, serta Prediksi BRIN


Durasi puasa Ramadhan 2023 berkisar 13-14 jam

Peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan, durasi puasa Ramadhan 2023 di beberapa wilayah hanya berkisar 13-14 jam.

Hal tersebut lantaran puasa tahun ini terjadi di dekat ekuinoks vernal, sehingga durasi puasa menjadi nyaris seragam.

"Ekuinoks vernal merupakan bagian dari ekuinoks. Ekuinoks adalah kondisi saat penyinaran atau radiasi di belahan utara dan belahan selatan Bumi sama-sama berimbang," jelasnya, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (19/3/2023).

Dengan kata lain, lanjut Andi, kutub utara dan kutub selatan berada dalam posisi tegak, serta tidak condong maupun menjauhi Matahari seperti saat fenomena solstis.

Kondisi itu juga membuat garis batas siang dan malam sejajar dengan garis meridian.

"Durasi siang menjadi relatif sama, sekitar 12 jam, dan Matahari menjadi terbit tepat di barat dan terbenam di timur," kata Andi.

Dia menerangkan, ekuinoks vernal turut menyebabkan Matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa.

Oleh karena itu, saat tengah hari, tidak akan ada bayangan di lokasi tersebut.

Baca juga: Kapan Sidang Isbat Penentuan Awal Puasa Ramadhan 2023? Ini Jadwalnya

Durasi puasa di beberapa kota di dunia

Andi pun merinci durasi puasa di sejumlah kota di dunia, terhitung pada Kamis (23/3/2023).

"Waktu subuh dianggap sama, yakni saat fajar astronomis saat ketinggian Matahari minus 18 derajat," terang Andi.

Kota di dunia dengan durasi puasa terpanjang dan terpendek tersebut, antara lain:

  • Nuuk, Greenland: 15 jam 29 menit
  • Oslo, Norwegia: 14 jam 54 menit
  • Moskwa, Rusia: 14 jam 31 menit
  • London, Inggris: 14 jam 16 menit
  • Paris, Perancis: 14 jam 07 menit
  • Ottawa, Kanada: 13 jam 58 menit
  • Stanley, Kepulauan Falkland: 13 jam 53 menit
  • New York, Amerika Serikat: 13 jam 49 menit
  • Madrid, Spanyol: 13 jam 47 menit
  • Ankara, Turkiye: 13 jam 46 menit
  • Beijing, China: 13 jam 45 menit
  • Seoul, Korea Selatan: 13 jam 42 menit
  • Tokyo, Jepang: 13 jam 38 menit
  • Kairo, Mesir: 13 jam 33 menit
  • Auckland, Selandia Baru: 13 jam 29 menit
  • Canberra, Australia: 13 jam 28 menit
  • Taipei, Taiwan: 13 jam 27 menit
  • Buenos Aires, Argentina: 13 jam 27 menit
  • Karachi, Pakistan: 13 jam 26 menit
  • Mekah, Arab Saudi: 13 jam 24 menit
  • Pretoria, Afrika Selatan: 13 jam 20 menit
  • Bangkok, Thailand: 13 jam 20 menit
  • Banda Aceh, Indonesia: 13 jam 17 menit
  • Brasilia, Brasil: 13 jam 16 menit
  • Jakarta, Indonesia: 13 jam 15 menit
  • Darwin, Australia: 13 jam 15 menit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com