Kemudian irisan dari kalangan muda tersebut terdiri dari penggemar Kpop seperti penggemar Blackpink yang juga banyak diminati generasi muda saat ini.
"Jika dari pandangan saya, mungkin harapannya Gerindra ingin bisa meraih dukungan politik untuk memperluas basis elektoral dari generasi muda yang juga pengguna media sosial," kata Cecep.
"Namun dari segi yang berhadapan, fans dari Blackpink tentu tidak ingin idola mereka dikaitkan dengan hal-hal yang berbau kepentingan politik. Hal inilah yang kemudian perlu ditepis oleh Gerindra," imbunnya.
Baca juga: Partai Politik dan Sejarah Kelahirannya di Indonesia
Cecep mengungkapkan, Gerindra seharusnya bisa melakukan hal lainnya untuk membangun basis elektoral di jajaran anak muda, daripada hanya sekedar giveaway.
Partai politik imbuhnya, memiliki beberapa fungsi seperti sosialisasi, komunikasi, artikulasi kepentingan, rekrutmen, pengatur konflik, dan agregasi kepentingan.
Terkait giveaway tiket konser Blackpink tersebut, terlihat Gerindra menggunakan fungsi rekrutmen politik. Dapat diartikan Gerindra ingin memperluas dukungannya dari kaum milineal, terlebih para pengguna media sosial yang juga penggemar Blackpink.
"Nah, jika dilihat dari banyaknya penggemar yang protes kan malah jadi blunder," kata Cecep.
"Masalahnya mungkin Gerindra tidak memperhatikan bahwa para penggemar Blackpink ini fanatik yang mungkin saja mereka tidak ingin ada interaksi saling tarik menarik antara politik dengan musik dan budaya," tambahnya.
Menurutnya, cara gimmick politik yang dipilih Gerindra kurang tepat. Meskipun mereka ingin meraih dukungan, seharusnya bukan dengan cara yang seperti itu.
"Saya kira cara-cara politik dengan membagikan giveaway perlu dihilangkan dengan menggantinya dengan yang lain. Mungkin bisa dengan metode dan strategi politik yang lain atau dengan taktik politik yang lain," pungkasnya.
Baca juga: Perjalanan Karier Politik Prabowo Subianto yang Kembali Pimpin Gerindra
Sementara itu, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) Kuskridho Ambardi mengatakan, Gerindra mungkin tengah berusaha menjangkau publik dengan giveaway tiket konser Blackpink, terutama bagi pasar anak muda yang menyukai Kpop.
"Saya kira itu teknik creator media sosial Gerindra untuk bisa menjangkau publik pemilih dengan memanfaatkan jaringan personal dan sosial penggemar blackpink," katanya, terpisah, Jumat (10/3/2023).
Ia menyampaikan bahwa salah satu syarat yang mewajibkan peserta giveaway berfoto di depan baliho Prabowo itulah yang kemudian diharapkan bisa menyebar secara organik melalui para penggemar Blackpink.
"Saya kira itu kreativitas para perencana strategi kampanye partai tersebut, dan itu normal saja. Kemudian ada sebagian penggemar Blackpink yang protes itu juga normal," ungkapnya.
Para perancang strategi Gerindra mungkin sudah mengetahui bagaimana profil penggemar Blackpink. Sehingga dengan mengetahui profilnya, mereka bisa menargetkan kaum muda.
Kendati demikian, perlu menjadi perhatian kepada para perancang strategi Gerindra apakah benar-benar sudah memperhitungkan kritik kepada penggemar Blackpink yang justru bisa merugikan.
Baca juga: Gerindra Ingin Usung Prabowo di Pilpres 2024, Bagaimana Peluangnya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.