Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gerindra Giveaway Tiket Konser Blackpink, Pengamat: Gimmick Politik

Hal ini bermula dari adanya unggahan video yang diunggah oleh akun resmi Twitter @Gerindra.

Dalam unggahan tersebut, Gerindra sedang mengadakan giveaway tiket konser Blackpink yang akan diadakan pada Sabtu (11/3/2023) hingga Minggu (12/3/2023) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), DKI Jakarta.

Namun, hal tersebut rupanya justru memicu protes dari para Blinks, sebutan penggemar Blackpink.

Salah satu protes diunggah melalui akun fansbase Blackpink yang menginginkan Gerindra untuk melakukan take down video tersebut.

"Halo @Gerindra, mohon untuk take down postingan ini. Kami meminta tolong untuk tidak membawa nama BLACKPINK dalam kepentingan politik anda. Terimakasih," tilis pengunggah.

Sementara itu, dalam kolom komentarnya Gerindra memberikan penjelasan mengenai unggahan video terkait dengan giveaway tiket konser Blackpink tersebut.

"Halo juga, Min. Selamat sore. Gak ada kepentingan politik apa-apa, kok. Enggak ada juga anjuran atau arahan untuk pilih ini-itu. Kalau ada yang mengartikan seperti itu, kami kembalikan kepada perspektif masing-masing. Terima kasih kembali," tulisnya.

Hingga Jumat (10/3/2023), unggahan video tersebut telah dilihat lebih dari 3,3 juta dan mendapatkan 900 komentar dari warganet.

Lantas, apa yang terjadi?

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat mengatakan bahwa tindakan Gerindra dengan membagikan tiket konser Blackpink adalah salah satu bentuk gimmick politik.

"Itu salah satu gimmick politik yang ditujukan untuk menarik perhatian para penggemar Blackpink atau mungkin penggemar Kpop lainnya," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/3/2023).

Cecep mengungkapkan, saat ini Gerindra menjadi salah satu partai politik yang paling aktif di media sosial.

"Ketika Gerindra aktif di media sosial tentu mereka ingin memperluas basis elektoralnya (pemilih umum), termasuk dengan menyasar kalangan muda," katanya lagi.

Kemudian irisan dari kalangan muda tersebut terdiri dari penggemar Kpop seperti penggemar Blackpink yang juga banyak diminati generasi muda saat ini.

"Jika dari pandangan saya, mungkin harapannya Gerindra ingin bisa meraih dukungan politik untuk memperluas basis elektoral dari generasi muda yang juga pengguna media sosial," kata Cecep.

"Namun dari segi yang berhadapan, fans dari Blackpink tentu tidak ingin idola mereka dikaitkan dengan hal-hal yang berbau kepentingan politik. Hal inilah yang kemudian perlu ditepis oleh Gerindra," imbunnya.

Cecep mengungkapkan, Gerindra seharusnya bisa melakukan hal lainnya untuk membangun basis elektoral di jajaran anak muda, daripada hanya sekedar giveaway.

Partai politik imbuhnya, memiliki beberapa fungsi seperti sosialisasi, komunikasi, artikulasi kepentingan, rekrutmen, pengatur konflik, dan agregasi kepentingan.

Terkait giveaway tiket konser Blackpink tersebut, terlihat Gerindra menggunakan fungsi rekrutmen politik. Dapat diartikan Gerindra ingin memperluas dukungannya dari kaum milineal, terlebih para pengguna media sosial yang juga penggemar Blackpink.

"Nah, jika dilihat dari banyaknya penggemar yang protes kan malah jadi blunder," kata Cecep.

"Masalahnya mungkin Gerindra tidak memperhatikan bahwa para penggemar Blackpink ini fanatik yang mungkin saja mereka tidak ingin ada interaksi saling tarik menarik antara politik dengan musik dan budaya," tambahnya.

Menurutnya, cara gimmick politik yang dipilih Gerindra kurang tepat. Meskipun mereka ingin meraih dukungan, seharusnya bukan dengan cara yang seperti itu.

"Saya kira cara-cara politik dengan membagikan giveaway perlu dihilangkan dengan menggantinya dengan yang lain. Mungkin bisa dengan metode dan strategi politik yang lain atau dengan taktik politik yang lain," pungkasnya.

Sementara itu, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) Kuskridho Ambardi mengatakan, Gerindra mungkin tengah berusaha menjangkau publik dengan giveaway tiket konser Blackpink, terutama bagi pasar anak muda yang menyukai Kpop.

"Saya kira itu teknik creator media sosial Gerindra untuk bisa menjangkau publik pemilih dengan memanfaatkan jaringan personal dan sosial penggemar blackpink," katanya, terpisah, Jumat (10/3/2023).

Ia menyampaikan bahwa salah satu syarat yang mewajibkan peserta giveaway berfoto di depan baliho Prabowo itulah yang kemudian diharapkan bisa menyebar secara organik melalui para penggemar Blackpink.

"Saya kira itu kreativitas para perencana strategi kampanye partai tersebut, dan itu normal saja. Kemudian ada sebagian penggemar Blackpink yang protes itu juga normal," ungkapnya.

Para perancang strategi Gerindra mungkin sudah mengetahui bagaimana profil penggemar Blackpink. Sehingga dengan mengetahui profilnya, mereka bisa menargetkan kaum muda.

Kendati demikian, perlu menjadi perhatian kepada para perancang strategi Gerindra apakah benar-benar sudah memperhitungkan kritik kepada penggemar Blackpink yang justru bisa merugikan.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/03/10/211000865/gerindra-giveaway-tiket-konser-blackpink-pengamat--gimmick-politik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke