Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Menggabungkan Puasa Nisfu Syakban dengan Utang Puasa Ramadhan?

Kompas.com - 07/03/2023, 16:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sementara itu, Sekretaris Dewan Fatwa Mesir Uwaidlah Usman menuturkan, umat Islam boleh menggabung utang puasa Ramadhan dan puasa sunah, termasuk puasa nisfu Syakban.

Dikutip dari Elbalad News, dengan dua niat dalam satu puasa itu, umat Islam akan mendapat dua pahala masing-masing. Hal ini sesuai dengan mazhab Syafii dan sebagian Maliki.

Namun, niat mengganti puasa (wajib) harus didahulukan daripada puasa Syawal (sunah).

Dengan demikian, umat Islam yang ingin mengganti puasa Ramadhan diperbolehkan menggabungkannya dengan puasa nisfu Syakban.

Baca juga: Ramai soal Ngomong Anjir Saat Puasa, Apakah Bisa Membatalkan Puasa?

Apa itu nisfu Syakban?

Dikutip dari Kompas.com (6/3/2023), nisfu Syakban merupakan peringatan pada tanggal 15 bulan kedelapan (syaban) pada kalender Islam.

Nisfu Syakban bisa disebut dalam berbagai nama seperti Laylatul Bara'ah atau Laylatun Nisfe min Syakban di dunia Arab dan sebagai Shab-e-barat di Afghanistan, Bangladesh, Pakistan, Iran, dan India.

Nama-nama ini diterjemahkan menjadi "malam pengampunan dosa", "malam berdoa" dan "malam pembebasan", dan diperingati dengan beribadah sepanjang malam.

Baca juga: 40 Ucapan dan Twibbon Nisfu Syakban 2023

Amalan yang dianjurkan pada nisfu Syakban

Dilansir dari laman resmi Kemenag, ada beberapa amalan sunah yang bisa dilakukan saat memasuki nisfu Syakban, seperti berikut ini:

  1. Memperbanyak doa sejak terbenam matahari.
  2. Memperbanyak baca istighfar.
  3. Memperbanyak baca syahadat.
  4. Setelah shalat Maghrib dianjurkan membaca surah yasin sebanyak tiga kali dengan niat meminta keberkahan umur, harta, kesehatan, dan ketetapan iman.
  5. Melakukan shalat sunah malam, seperti shalat tahajud, hajat, dan witir.
  6. Berpuasa pada hari nisfu Syakban.

Dalam hadis riwayat Ibnu Majah, dijelaskan bahwa Allah SWT akan mengabulkan permohonan hambanya yang bersungguh-sungguh.

"Ketika malam Nisfu Syakban tiba, maka beribadahlah di malam hari dan puasalah di siang hari. Sungguh (rahmat) Allah turun ke langit dunia saat tenggelamnya matahari."

"Kemudian Dia berfirman; Adakah orang yang memohon ampunan kepada-Ku, maka Aku ampuni. Adakah orang yang meminta rezeki kepada-Ku, maka Aku beri rezeki. Adakah orang yang meminta kesehatan kepada-Ku, maka Aku beri kesehatan. Adakah begini, Adakah begini, sehingga fajar tiba (HR Ibnu Majah)."

Baca juga: Profesi yang Diperbolehkan Tidak Berpuasa Ramadhan, Siapa Saja Mereka?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com