Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penemuan Mayat Anak Perempuan Tanpa Kepala di Sebatik, Ini Kronologi Lengkapnya

Kompas.com - 07/03/2023, 11:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Ketika korban belum sempat bangkit, pelaku lalu mengambil balok kayu di dekatnya dan menghantamkan kepala belakang serta leher korban berulang kali. Korban akhirnya babak belur dan tergeletak tidak berdaya.

Melihat korban tidak bergerak, pelaku sempat panik. Ia sempat ingin membawa korban ke Puskesmas. Nahas, di tengah jalan, ia baru sadar tidak membawa uang.

"Kemudian timbul niat pelaku untuk tidak membawa korban berobat. Pelaku akhirnya membawa korban ke siring laut dan mendorongnya ke bawah kolong rumah warga," lanjut William

Selama diinterogasi, polisi mengatakan ekspresi pelaku tidak terlihat menyesal telah melakukan pembunuhan sadis tersebut.

Hasil analisis dokter forensik RSUD Nunukan membuktikan, kematian korban diduga kuat karena kerusakan atau gegar otak berat. Tengkorak korban dikabarkan mengalami retakan akibat hantaman balok kayu.

"Terkait terpisahnya tengkorak korban, kemungkinan akibat dari pembusukan," jelasnya.

Baca juga: Misteri Pembunuhan 2 Perempuan yang Jasadnya Dicor di Bekasi

Sementara ini, polisi masih menunggu hasil diagnosis dari dokter forensik RSUD Nunukan terkait temuan luka lecet dan robek di sejumlah bagian tubuh korban.

Dari kasus ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa selembar baju lengan panjang warna abu abu, celana panjang warna coklat muda, kaos dalam warna biru, celana dalam oranye, celana pendek warna biru gelap, baju perempuan warna coklat, dan sebuah balok kayu.

Pelaku disangka dengan Pasal 338 KUHP subsider Pasal 80 ayat (3) UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Ia terancaman mendapatkan hukuman penjara selama-lamanya 15 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 3 miliar.

"Jika yang melakukan orang tuanya, ditambah 1/3 dari ketentuan," pungkas William.

(Sumber: Kompas.com/Ahmad Dzulviqor | Editor Ardi Priyatno Utomo, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com