Ada sejumlah faktor yang memengaruhi efek magic mushroom, antara lain dosis, usia, berat badan, kepribadian, keadaan emosi, lingkungan, dan riwayat penyakit mental.
Baca juga: Mengenal Jamur Geastrum Saccatum, Dikenal karena Bentuknya yang Unik
Masih dari sumber yang sama, pada 2018, peneliti dari Universitas Johns Hopkins merekomendasikan klasifikasi ulang psilocybin dari Jadwal I ke Jadwal IV untuk memungkinkan penggunaan medis.
Hal ini karena sebagai obat Jadwal 1, psilocybin tidak dapat diresepkan untuk penggunaan obat. Jika klasifikasinya diubah, jamur psilocybin berpotensi tersedia dengan resep dokter.
Para peneliti di Johns Hopkins menemukan bahwa psilocybin adalah pengobatan yang efektif untuk depresi, kecanduan nikotin, alkohol, serta gangguan penggunaan zat lainnya.
Studi juga menunjukkan bahwa magic mushroom efektif untuk menghilangkan tekanan emosional orang dengan diagnosis kanker yang mengancam jiwa.
Pusat Penelitian Psikedelik dan Kesadaran di Johns Hopkins juga meneliti bagaimana psikedelik memengaruhi berbagai kondisi seperti:
Perlu dicatat bahwa peneliti menyarankan untuk tidak mengobati diri sendiri dengan psilocybin. Karena hal ini dapat berakibat pada dosis yang berlebih yang dapat membahayakan tubuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.