Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tragis Ade Sara, Disiksa dan Dibunuh Mantan Pacar dan Pacar Barunya

Kompas.com - 27/02/2023, 06:45 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto menggemparkan publik Tanah Air pada Maret, sembilan tahun lalu. 

Mahasiswi Universitas Bunda Mulia (UBM) itu ditemukan tewas pada 5 Maret 2014 di Tol Jorr ruas Bintara, Bekasi Barat.

Pelaku pembunuhan Ade Sara ternyata adalah sepasang kekasih, yakni Ahmad Imam Al Hafitd dan Assyifa Ramadhani.

Hafitd berstatus sebagai mantan kekasih Ade Sara yang kemudian menjalin hubungan asmara dengan Assyifa.

Berikut kronologi pembunuhan Ade Sara hingga pelaku dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh Mahkamah Agung (MA).

Baca juga: Cara Orangtua Ade Sara Bertahan Setelah Kehilangan Anak Semata Wayang

Kronologi pembunuhan Ade Sara

Kasus pembunuhan Ade Sara terungkap ketika jasadnya ditemukan di tepi jalan tol setelah dua hari dilaporkan hilang.

Sebelum ditemukan tewas, awalnya ayah Ade Sara, Suroto, mengantarkan putrinya ke Stasiun Klender pada Senin (3/3/2014).

Ia berangkat dari rumahnya di Kelurahan Jati, Pulogadung, Jakarta Timur ke stasiun menuju kampus, tempat terakhir kali terlihat.

Rencananya, Ade Sara juga pergi ke Goethe Institute untuk les bahasa Jerman setelah dari kampus pada hari yang sama.

Sayangnya, keberadaan mahasiwi Universitas Bunda Mulia tersebut tidak diketahui hingga Senin malam.

Ibu Ade Sara, Elizabeth Diana, sempat menghubungi putrinya pukul 15.41 WIB. Suroto juga melakan hal yang sama pada Senin malam, namun ponsel Ade Sara tidak dapat dihubungi.

"Mungkin lagi buru-buru mau berangkat les. Tapi ini enggak (ada kabar). Dari situ, kami sangat khawatir," kata Elisabeth dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Cerita Ibu Ade Sara Temui Pembunuh Anaknya di Penjara, Awalnya Kami Selalu Gagal

Halaman:

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com