"Ada pula yang karena cukup berat bisa kondisi menurun, bahkan bisa koma berlanjut dan meninggal dunia," papar Christian.
"Karena kerusakan juga sampai ke pusat-pusat vital otak," imbuhnya.
Baca juga: Perbandingan Harta Kekayaan dan Gaji Pejabat Pajak yang Anaknya Aniaya Orang
Christian menuturkan, perawatan pasien diffuse axonal injury adalah dengan dukungan atau suportif berupa pemberian oksigen.
"Bahkan jika diperlukan, ventilator atau alat bantu napas terutama untuk pasien koma," kata dia.
Selain itu, perawatan suportif untuk pasien diffuse axonal injury juga mencakup cairan yang cukup, diet atau nutrisi yang optimal, serta pemberian obat-obatan.
Khusus pemberian obat-obatan, antara lain obat anti bengkak untuk otak, serta obat-obatan neuroprotektan untuk melindungi dan membantu pemulihan otak.
Bukan hanya itu, pasien juga perlu mendapatkan penanganan-penanganan penyulit atau penyakit lain yang kemungkinan terjadi pada pasien tirah baring lama, seperti infeksi paru atau luka pada punggung.
"Dan satu lagi yang tak kalah penting adalah rehabilitasi medis atau fisioterapi untuk pemulihan," ungkap Christian.
Adapun dikutip dari laman Medical News Today, diffuse axonal injury adalah salah satu jenis cedera otak traumatik.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), terdapat beberapa cara untuk mengurangi risiko cedera otak traumatik, yakni: