Ukraina memberi serangan balasan cepat di wilayah timur laut Kharkiv yang mengakibatkan Rusia mundur dari wilayah itu pada 6 September.
Pada 10 September, Zelensky mengibarkan bendera Ukraina di kota Izium yang sebelumnya diduduki Rusia selama enam bulan.
Namun, pada 30 September, Rusia secara resmi menganeksasi Donetsk, Kherson, Luhansk, dan Zaporizhia.
Baca juga: Sederet Dampak Perang Rusia Ukraina bagi Ekonomi Indonesia
Ledakan besar memutuskan jembatan yang menghubungkan Krimea dan dataran utama Rusia pada 8 Oktober.
Jembatan itu merupakan jalur utama pasokan bagi pasukan Rusia yang berperang.
Rusia menuduh Ukraina melakukan itu, namun Ukraina membantahnya.
Rusia mulai membom infrastruktur energi Ukraina yang menyebabkan listrik dan pemanas mati, padahal saat itu menjelang musim dingin.
Pada 11 November, pasukan Ukraina dapat masuk ke Kherson yang sebelumnya dianeksasi Rusia.
Polandia dalam keadaan siaga tinggi setelah ledakan di dekat perbatasan Ukraina yang menewaskan dua orang pada 15 November.
Ternyata ledakan tersebut disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina.
Zelensky melakukan kunjungan pertamanya sejak dimulai perang ke Amerika Serikat (AS) pada 21 Desember.
Saat Natal, Putin mengeklaim Rusia siap untuk bernegosiasi dengan Ukraina.
Pada 25 Januari, Jerman akhirnya setuju untuk mengirim tank tempur Leopard 2 miliknya ke Ukraina yang memungkinkan bagi NATO dan AS untuk mengikutinya.
Namun, pengiriman itu dikecam oleh Rusia sebagai provokasi terang-terangan.
Baca juga: Apa Alasan Jokowi Berkunjung ke Rusia dan Ukraina Temui Putin dan Zelensky?