Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garut Umumkan KLB Difteri, Kemenkes Ungkap Penyebabnya

Kompas.com - 23/02/2023, 13:05 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap alasan Kabupaten Garut, Jawa Barat, menetapkan kejadian luar biasa (KLB) difteri.

Garut menetapkan KLB difteri setelah mendapat laporan warganya meninggal dunia setelah diduga terjangkit penyakit menular ini.

Penetapan KLB merupakan langkah untuk mencegah pertambahan kasus.

Hal itu disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.

"Penanganan difteri agar KLB tidak meluas, menetapkan status KLB difteri sebagai pemberitahuan bahwa situasi sudah darurat," kata Siti, dilansir dari Kompas TV, Kamis (23/2/2023).

Lantas, bagaimana awal mula kemunculan kasus difteri di Garut sampai pemerintah setempat menetapkan KLB?

Tujuh orang meninggal

Garut menetapkan KLB difteri setelah tujuh warga Desa Sukahurip, Kecamatan Pangantikan, meninggal dunia setelah diduga terinfeksi difteri.

Diberitakan Kompas.comRabu (22/2/2023), ketujuh orang tersebut dilaporkan meninggal pada 6-19 Februari 2023.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut membeberkan awal mula kasus penyakit menular ini bertambah dalam beberapa pekan terakhir.

Sekretaris Dinkes Garut Leli Yuliani menyampaikan, terdapat empat kasus observasi difteri yang sudah tercatat dan empat kasus suspek diferti.

Dinkes Garut juga mencatat dua kasus sudah terkonfirmasi positif dan 55 orang dilaporkan kontak erat dengan pasien yang dinyatakan positif.

Sementara, laporan terbaru Labkesda Provinsi Jawa Barat menunjukkan bahwa kasus difteri di Garut bertambah menjadi tiga orang.

Pasien positif terdiri dari dua anak berusia tujuh tahun dan seorang remaja berusia 19 tahun.

"Kami menerima laporan ada penambahan tiga orang yang terkonfirmasi positif, jadi jumlah sampai hari ini lima orang," kata Leli, dikutip dari Kompas TVKamis (23/2/2023).

Baca juga: 31 Provinsi Laporkan KLB Campak, Kenali Gejala dan Penanganannya

Leli menyampaikan, tujuh orang yang dilaporkan meninggal diduga terjangkit difteri belum diketahui riwayat kesehatannya.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

Tren
Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com