Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Darurat Pendidikan Seksual di Indonesia

Kompas.com - 21/02/2023, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Kasus kekerasan seksual di Indonesia kian mengkhawatirkan. Disahkannya Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual ternyata tak menghentikan para pelaku kejahatan untuk menghentikan aksinya.

Menurut data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) hingga saat ini, terdapat 3.472 kasus dengan 31,8 persen korbannya berada di kelompok usia 13–17 tahun. Sementara itu, 47,1 persen pelaku berada di rentang usia 25–44 tahun.

Artinya, ada banyak orang dewasa yang masih belum paham mengenai kekerasan seksual. Itu sebabnya, menurut Fia Helmi, Relawan Keluarga Kita (Rangkul), dalam siniar Obrolan Meja Makan bertajuk “Mengapa Pendidikan Seksualitas Perlu Diberikan Sejak Remaja?” dengan tautan dik.si/OMMPendidikanSeks, pendidikan seksual perlu diajarkan sejak remaja.

Maraknya Kasus Pelecehan hingga Kekerasan Seksual

Baru-baru ini, kita dikejutkan dengan kasus seorang pria membunuh dan memperkosa perempuan di Tol Merak. Ada pula pria di Banyumas yang tega memperkosa keponakannya sendiri hingga hamil dan melahirkan.

Selain itu, terjadi juga pemerkosaan oleh pemilik warung kepada seorang remaja disabilitas di Palembang.

Baca juga: Kenali Gangguan Sensorik pada Anak

Sayangnya, tiga kasus di atas hanyalah segelintir kasus yang mencuat ke publik. Sementara itu, sisanya terkubur rapat-rapat dan terkadang sulit terkuak karena minimnya pengetahuan untuk melaporkan kasus serupa.

Tak hanya itu, pelaku yang memiliki kuasa lebih tinggi dari korban juga membuat prosesnya semakin rumit.

Kita juga menghadapi tantangan yang berat jika melihat piramida kekerasan seksual. Ternyata, banyak hal yang diwajarkan masyarakat dan tak disadari, seperti meremehkan korban kekerasan seksual, bercanda tentang pemerkosaan atau obrolan jorok di tongkrongan, catcalling, hingga merendahkan perempuan.

Pendidikan Seksualitas Komprehensif Sebagai Kunci

Menurut UNESCO, sejak remaja anak perlu diberikan pendidikan seksualitas komprehensif. Pendidikan ini adalah proses pengajaran dan pembelajaran berbasis kurikulum tentang aspek seksualitas kognitif, emosional, fisik dan sosial.

Hal ini bertujuan untuk membekali anak-anak dan remaja dengan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai agar menghormati dirinya dan orang lain.

Melalui pendidikan seksualitas ini, anak-anak juga akan belajar bahwa ia memiliki hak atas dirinya yang tak boleh diintervensi oleh orang lain. Pendidikan ini dilakukan sebagai jembatan pengetahuan anak-anak yang mengalami masa transisi ke remaja.

Akses internet yang semakin mudah membuat mereka bisa mendapatkan informasi yang tak terarah. Jika mereka salah menyerap, bisa-bisa para remaja keliru dalam bertindak.

Melansir situs Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, ada tujuh komponen pendidikan seksualitas komprehensif.

Pertama adalah gender yang mencakup keberagaman identitas. Kedua, yaitu kesehatan reproduksi yang membahas seputar penyakit seksual. Ketiga adalah hak seksual dan hak asasi manusia.

Baca juga: Perlukan Punya Teman di Kantor?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com