Otak akan merekam apa yang dibaca, dilihat, dan didengar, sehingga hal ini bisa berdampak pada ingatan seseorang.
"Sistem kerja otak itu, ketika kita sudah terbiasa melakukan sesuatu dan dianggap sebagai hal yang menyenangkan bagi kita, maka otak akan merekam kuat ingatan itu dan menjadikannya memori yang menyenangkan untuk dilakukan kembali," katanya.
Baca juga: Ahli Sebut Fetish Tak Bisa Sembuh tapi Bisa Dikontrol, Bagaimana Caranya?
Hal itulah yang sering kali membuat rasa penasaran dan ketagihan yang dialami oleh pecandu film porno.
Selain itu, yang lebih membahayakan adalah saat durasi menonton film porno tersebut semakin naik.
"Berawal dari setengah jam, satu jam hingga berjam-jam dan itulah yang akan membuatnya menjadi hiper," ungkapnya.
Baca juga: Ramai Pembahasan soal Fetish, Bagaimana Gejala, dan Penanganannya?
Ratna juga mengatakan bahwa apa yang mereka tonton juga bisa mempengaruhi perilakunya.
Banyak kasus orang yang nekat melakukan pelecehan seksual kepada orang yang tidak dikenal sekalipun.
Itu bisa saja karena mereka terlalu sering mengonsumsi adegan dalam film tersebut sehingga memunculkan perilaku tersebut.
"Seksualitas seperti sebuah harga mati, orang akan rela mati-matian untuk melakukan sesuatu yang bisa memenuhi kebutuhan seksnya daripada orang memenuhi norma yang berlaku," katanya lagi.
Baca juga: Jangan Asal Unggah, Ada Ancaman Pidana bagi Penyebar Konten Porno
Selain itu, film porno juga bisa menyebabkan seseorang menjadi stres dan tertekan.
Pada remaja, hal itu tentu akan mengganggu fokusnya dalam belajar. Namun, di sisi lain hal tersebut sudah menjadikan kebiasaan itu sebagai sebuah kebutuhan yang harus ditonton berulang kali.
Jika perilaku ini terus dilakukan, maka bisa menyebabkan stres dan bisa berujung pada depresi.
Baca juga: Alami Depresi Usai Menonton Film Avatar, Apa Penyebabnya?
Dikutip dari Healthline, ada beberapa cara untuk mengatasi kebiasaan menonton film porno. Berikut di antaranya:
Baca juga: Ramai Akun di Facebook Ditandai Link Video Porno, Waspada Modus Phising
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.