Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Langit Malam Berwarna Hitam?

Kompas.com - 08/02/2023, 21:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Selain itu, jarak antara bintang dan Bumi yang cukup jauh tidak cukup membuat cahaya bintang terlihat seterang Matahari.

Andi menambahkan, hitam merupakan salah satu warna yang mendominasi alam semesta.
Hal ini diketahui berkat fakta bahwa saat raksasa merah meledak menjadi supernova dan menghasilkan lubang hitam, warna yang mendominasi alam semesta adalah hitam.

Peristiwa ini terjadi karena lubang hitam menyerap seluruh cahaya sehingga tidak bisa lolos keluar.

Sebagai catatan, raksasa merah adalah bintang raksasa berwarna terang yang sekarat atau berada dalam fase terakhir evolusi bintang.

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Fenomena Air Terjun dari Langit di Bekasi

Paradoks Olbers

Sedangkan dilansir dari situs Star Walk (18/4/2022), langit hitam saat malam termasuk bagian dari Paradoks Olbers.

Menurut Heinrich Wilhelm Olbers, semesta memiliki ratusan bintang yang seharusnya mampu menerangi langit. Namun kenyataannya, langit malam justru berwarna hitam dan gelap.

Dalam paradoks tersebut, Olbers berpendapat kalau semesta memiliki bintang yang jumlahnya tak terhingga. Bintang-bintang ini tersebar di langit.

Namun, cahaya bintang sulit terlihat karena posisinya terlalu jauh. Cahaya bintang juga tertutup debu luar angkasa sehingga tidak mampu menyinari langit malam di Bumi.

Kenyataannya, paradoks itu tidak benar. Ada dua bantahan untuk teori milik Olbers.

Cahaya bintang membutuhkan waktu untuk sampai ke Bumi

Alam semesta berusia sekitar 13,8 miliar tahun. Artinya, manusia hanya dapat mengamati obyek yang berjarak 13,8 miliar tahun cahaya.

Karena ukuran alam semesta tidak terbatas, banyak bintang dan galaksi tidak terlihat oleh manusia. Hanya cahayanya yang bisa mencapai Bumi tapi dalam waktu lama.

Alam semesta bertambah luas

Edwin Hubble mengeluarkan teori yang menyebut alam semesta terus berkembang pada 1929.

Hubble melihat cahaya dari bintang dan galaksi terlihat semakin jauh dalam waktu cepat saat diamati dari Bumi.

Fenomena ini dikenal sebagai redshift atau "pergeseran merah":

Redshift terjadi saat panjang gelombang cahaya meningkat dan bergeser ke ujung merah spektrum elektromagnetik. Gelombang cahaya dari obyek yang sangat jauh akan tertarik sedemikian rupa menjadi infra merah.

Mata manusia tidak dapat melihat cahaya infra merah. Kondisi ini membuat cahaya dari bintang dan galaksi yang sangat jauh tidak terlihat dari Bumi.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Neil Armstrong, Manusia Pertama yang Menjejakkan Kaki di Bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com