Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Keluhan Check-In Super Air Jet via Aplikasi, Ini Kata Maskapai

Kompas.com - 04/02/2023, 18:43 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Twit soal keluhan check-in Super Air Jet yang kini harus melalui aplikasi, ramai diungkapkan warganet di Twitter.

Salah satu calon penumpang mengaku harus menggunakan aplikasi saat dirinya hendak check-in ke penerbangan pesawat Super Air Jet

Sejumlah warganet lainnya menyayangkan penggunaan aplikasi tersebut. Bahkan, ada menyebutnya sebagai "latah aplikasi".

Baca juga: Viral, Video Sebut Tentara China Masuk Indonesia, Ini Penjelasan Lion Air dan Polisi

Respons warganet

"Latah aplikasi sekarang ini mang udah keterlaluan. Segala jenis hrs via aplikasi padahal penggunaan terbatas/tidak rutin," tulis akun ini, Jumat (3/2/2023). 

"Aduhhh. Bagus sih inovasinyaa cuma kadang kalau app baru gini suka error dan malah memperlama waktu checkin," ucap warganet lain. 

"Semua maskapainya LION grup sekarang pakai aplikasi, Minggu lalu aku dari Lubuklinggau juga terhambat karena disuruh unduh aplikasi. Haduuuh nambah-nambahi beban memory di ponsel deh," ungkap pengguna Twitter ini

"Upaya bagus untuk minimalisir kru dan waktu antrian check in. Tapi paling gak web juga tersedia sih, kalo apps doang, gak semua HP orang mampu install aplikasi baru," kata akun lainnya. 

Lantas, mengapa maskapai Super Air Jet menerapkan check-in dengan aplikasi?

Penjelasan maskapai

CEO Super Air Jet, Ari Azhari menyampaikan bahwa penerapan check-in menggunakan mobile apps di Super Air Jet adalah salah satu bentuk layanan yang menawarkan kemudahan kepada penumpang.

"Keuntungannya lebih praktis, tanpa antre, lebih aman, dapat mengatur rencana perjalanan," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (4/2/2023).

Baca juga: Update Kasus Lion Air JT-797 Tabrak Garbarata Bandara Mopah Merauke

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com