Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Bahaya Diabetes Gestasional bagi Ibu Hamil dan Bayi

Kompas.com - 07/02/2023, 10:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang dapat berkembang selama kehamilan pada wanita yang belum menderita diabetes.

Diabetes gestasional terjadi ketika tubuh ibu hamil tidak dapat membuat cukup insulin selama kehamilan.

Diabetes gestasional biasanya tidak memiliki gejala apa pun. Untuk mengetahuinya dengan pasti, ibu hamil perlu menguji dan memeriksanya ke dokter.

Hal tersebut untuk mengetahui apakah ada Riwayat medis atau faktor risiko yang mungkin menyebabkan diabetes gestasional.

Baca juga: Benarkah Diabetes Dapat Memicu Kebotakan?

Mengelola diabetes gestasional akan membantu memastikan seorang wanita memiliki kehamilan dan bayi yang sehat.

Bahaya diabetes gestasional bagi ibu hamil

Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, berikut bahaya atau masalah diabetes gestasional bagi wanita selama kehamilan:

1. Bayi ekstra besar

Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik menyebabkan gula darah bayi menjadi tinggi. Bayi itu akan ‘kelebihan makan’ dan tumbuh sangat besar.

Bayi yang terlalu besar dapat menyebabkan masalah selama persalinan baik bagi ibu maupun bayinya.

Sang ibu mungkin membutuhkan operasi caesar untuk melahirkan bayinya, atau bayi bisa lahir dengan kerusakan saraf akibat tekanan pada bahu saat melahirkan.

Baca juga: 9 Buah dengan Kadar Gula Tinggi, Penderita Diabetes Wajib Tahu!


2. Operasi caesar

Operasi caesar adalah operasi yang dilakukan untuk melahirkan bayi melalui perut ibu.

Seorang ibu hamil yang menderita diabetes gestasional, memiliki kemungkinan lebih tinggi melakukan operasi caesar untuk melahirkan bayinya.

Ketika bayi dilahirkan melalui operasi caesar, dibutuhkan waktu lebih lama bagi wanita untuk pulih dari persalinan.

Baca juga: Kasus Diabetes Anak di Indonesia Meningkat, Kenali 9 Gejalanya

3. Tekanan darah tinggi 

ilustrasi bahaya diabetes gestasional bagi ibu hamil dan bayi. ilustrasi bahaya diabetes gestasional bagi ibu hamil dan bayi.

Ketika ibu hamil memiliki tekanan darah tinggi dan mengalami pembengkakan di jari tangan dan kaki yang tidak kunjung sembuh, dia mungkin mengalami preeklampsia.

Ini dapat menyebabkan bayi lahir lebih awal dan juga dapat menyebabkan kejang atau stroke pada wanita selama persalinan dan persalinan.

Wanita dengan diabetes gestasional cenderung memiliki tekanan darah tinggi daripada wanita tanpa diabetes.

Baca juga: 7 Perubahan Gaya Hidup untuk Mengontrol Diabetes, Cegah Sebelum Terlambat

4. Gula darah rendah 

Penderita diabetes yang mengonsumsi insulin atau obat diabetes lainnya dapat mengembangkan gula darah yang terlalu rendah.

Jika diabetes wanita tidak terkontrol dengan baik selama kehamilan, bayinya dapat dengan cepat mengembangkan gula darah rendah setelah lahir.

Untuk itu, beberapa jam setelah melahirkan, ada baiknya untuk memeriksa gula darah bayi.

Baca juga: Diabetes Anak Meningkat 70 Kali Lipat, Apa Gejala dan Penyebabnya?

Bahaya diabetes gestasional bagi bayi

ilustrasi bahaya diabetes gestasional bagi ibu hamil dan bayi.Unsplash / Ratchat ilustrasi bahaya diabetes gestasional bagi ibu hamil dan bayi.

Dikutip dari laman yang sama, jika ibu hamil menderita diabetes gestasional, bayi kemungkinan berisiko lebih tinggi untuk:

  • Menjadi sangat besar, yang dapat mempersulit proses kelahiran
  • Dilahirkan lebih awal, yang dapat menyebabkan masalah pernapasan dan lainnya
  • Memiliki gula darah rendah
  • Mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari

Kadar gula darah ibu hamil biasanya akan kembali normal setelah bayinya lahir. Namun, tidak untuk beberapa kasus.

Ibu hamil dengan diabetes gestasional, berpotensi memiliki kadar gula darah tinggi setelah melahirkan dan dapat mengakibatkan ia menderita diabetes tipe 2.

Untuk dapat menurunkan risiko tersebut, seorang ibu perlu mencapai berat badan yang sehat setelah melahirkan.

Kunjungi dokter untuk melakukan tes gula darah 6 hingga 12 minggu setelah bayi lahir dan kemudian setiap 1 hingga 3 tahun untuk memastikan level gula darah sesuai target.

Baca juga: Mengapa Penderita Diabetes Sering Pusing?

Cara mengobati diabetes gestasional

Dilansir dari laman Healthline, banyak orang dapat mengelola diabetes gestasional melalui diet dan olahraga, karena bisa sangat efektif dalam mengelola kadar gula darah.

Penderita diabetes gestasional juga harus memberi perhatian khusus pada asupan karbohidrat dan ukuran porsinya.

Penting juga untuk menghindari mengonsumsi alkohol, makanan olahan, dan pati seperti kentang putih dan nasi putih.

Baca juga: 5 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Beberapa aktivitas olahraga yang aman dilakukan selama kehamilan bagi penderita diabetes gestasional meliputi:

  • Pilates
  • Yoga
  • Berjalan santai
  • Renang
  • Berlari
  • Latihan beban

Namun, hindari latihan yang melibatkan posisi berbaring telentang atau potensi jatuh, misalnya olahraga dengan banyak perubahan arah yang cepat.

Ibu hamil dengan diabetes gestasional juga perlu memantau kadar gula darah untuk memastikan glukosa tidak terlalu tinggi.

Jika diet dan olahraga belum efektif, ibu hamil mungkin perlu mengonsumsi insulin.

Baca juga: Diabetes Bisa Menyerang di Usia Muda, Kenali Gejala dan Penyebabnya

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 9 Gejala Diabetes yang Sering Tidak Disadari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com