Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Gempa Turkiye Hari Ini: Lebih dari 1.400 Tewas, 3 WNI Jadi Korban Terluka

Kompas.com - 06/02/2023, 19:38 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa berkekuatan M 7,5 kembali mengguncang Turkiye pada Senin (6/2/2023) siang waktu setempat.

Gempa ini terjadi setelah sembilan jam gempa berkekuatan M 7,8 menggetarkan Turkiye pada dini hari ini, pukul 04.00 waktu setempat.

Berdasarkan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), seperti diberitakan CNN, pusat gempa pertama terletak 23 km timur Nurdagi, Gaziantep, pada kedalaman 24,1 km.

Nurdagi sendiri berada di sepanjang perbatasan Turki-Suriah. Oleh karena itu, gempa Turkiye hari ini turut terasa di Suriah.

Sementara gempa kedua, guncangan berpusat di sekitar 95 km arah utara dari pusat gempa pertama.

Berikut perkembangan terkini atau update gempa Turkiye hari ini:

Baca juga: Kesaksian Gempa M 7,8 Turkiye, Rumah Hancur hingga Warga Lompat dari Balkon


Korban meninggal lebih dari 1.400 jiwa

Dikutip dari pemberitaan The Guardian, korban tewas gempa Turkiye dan Suriah mencapai lebih dari 1.400 jiwa.

Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan mengatakan, sejumlah 912 orang meninggal dunia, 5.383 orang terluka, dan 2.818 bangunan dilaporkan runtuh.

Dia melanjutkan, pihak berwenang tidak dapat memprediksi seberapa tinggi jumlah korban sebenarnya.

Jumlah korban tersebut kemungkinan masih akan bertambah seiring dengan berlanjutnya proses pencarian dan penyelamatan oleh petugas.

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Suriah mengatakan, lebih dari 326 orang telah meninggal dan 1.042 orang terluka akibat gempa pagi tadi.

Selain angka-angka tersebut, layanan penyelamatan di barat laut Suriah, White Helmets, di daerah yang tidak dikendalikan oleh pemerintah menyebutkan, korban tewas mencapai 221 orang.

Dengan demikian, total 1.459 orang dipastikan tewas dalam gempa Turkiye-Suriah hari ini.

Baca juga: Turkiye Diguncang Gempa Terkuat sejak 1939, Erdogan Minta Bantuan Internasional

3 WNI jadi korban terluka

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban meninggal dunia dalam gempa Turkiye.

Kendati begitu, hingga saat ini, tercatat ada tiga WNI yang mengalami luka-luka.

"Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban meninggal dunia," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu Judha Nugraha kepada Kompas.com, Senin (6/2/2023).

Tiga orang WNI terluka tersebut, terdiri dari satu orang di Kahramanmaras dan dua orang di Hatay. Ketiga pun telah dirujuk ke rumah sakit.

Tak hanya korban luka, sejumlah WNI di tempat terjadinya gempa, yakni Kahramanmaras, Gaziantep, harus meninggalkan apartemen. Sebab, tempat tinggal mereka mengalami kerusakan parah.

Adapun berdasarkan data Kemenlu, terdapat sekitar 6.500 WNI yang tinggal di seluruh wilayah Turkiye. Dari jumlah tersebut, sekitar 500 orang tinggal di area gempa dan sekitarnya.

Sebagian besar berstatus pelajar dan mahasiswa, sedangkan sebagian lainnya adalah WNI yang menikah dengan warga setempat serta pekerja di organisasi internasional.

Baca juga: Gempa Turkiye Tewaskan Lebih dari 500 Orang, Tagar PrayforTurkey Menggema

Salah satu gempa terbesar yang guncang Turkiye

Gempa Turkiye hari ini hampir sama dengan yang terjadi pada 1999 silam. Kala itu, gempa berkekuatan M 7,4 mengguncang Izmit dan wilayah Laut Marmara timur.

Kawasan di dekat Istanbul itu merupakan wilayah padat penduduk, hingga menewaskan lebih dari 17.000 orang.

Sementara itu, Erdogan menggambarkan hari ini sebagai bencana terburuk bagi Turkiye sejak 1939.

Ketika itu, gempa bumi telah menewaskan lebih dari 32.000 orang dan melukai lebih dari 100.000 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com