Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Kapibara Disebut "Masbro", Hewan Apa Itu?

Kompas.com - 05/02/2023, 11:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menanyakan mengapa kapibara dijuluki "Masbro", ramai di media sosial Twitter.

Dibuat oleh akun ini pada Sabtu (4/2/2023), twit disertai dengan foto editan tangkapan layar hasil pencarian terkait kapibara.

Foto tersebut menuliskan, Masbro alias kapibara merupakan jenis hewan pengerat terbesar yang masih ada di dunia.

"Masbro merupakan hewan asli daerah tropis dan lembap di Meta," narasi dalam foto.

"awal kapibara tuh disebut masbro tuh gimana sih? kok orang-orang pada nyebut masbro ya?" tanya pengunggah dalam twitnya.

Twit ini pun menarik perhatian hingga dilihat lebih dari 33.300 kali dan disukai oleh 497 pengguna Twitter pada Minggu (5/2/2023) pagi.

Menanggapi unggahan kapibara, warganet mengatakan bahwa julukan "Masbro" lantaran hewan ini amat santai dan ramah kepada sesama hewan maupun manusia.

"Mungkin karena kapibara ramah bgt, hewan paling ramah, baik dengan sesama hewan atau manusia Kapibara ramah bgt," komentar salah satu warganet.

"intinya karna nih hewan santai dan ramah makanya di panggil masbro," tulis warganet.

"Dari meme fesbuk. Kalo setauku mah gara gara capybara ini "ekstrovert" kek santuy banget sama hewan lain. Nah terus dibikin meme masbro ini yang kesannya kek santuy gitu," kata warganet lain.

Lantas, apa itu kapibara? Seperti apa karakteristiknya?

Baca juga: Ramai soal Undur-undur Menjadi Capung Saat Dewasa, Ini Kata Ahli


Mengenal kapibara

Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Slamet Raharjo menjelaskan, kapibara adalah hewan pengerat alias rodensia.

Artinya, hewan bernama latin Hydrochoeros hydrochaeris ini merupakan kerabat marmut terbesar yang masih hidup selain Patagonian mara atau Dolichotis patagonum.

"Hewan ini juga berkerabat dengan Nutria (Myocorpus nutria)," terang Slamet, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/2/2023).

Slamet melanjutkan, sebagai rodensia kerabat dekat marmut, kapibara memiliki gigi seri pengerat tajam yang akan tumbuh seumur hidup.

Gigi seri yang super tajam ini harus diasah agar tidak overgrown atau tumbuh terlalu panjang. Caranya, kapibara akan mengerat atau menggigiti benda keras seperti kayu.

"Gigi seri yang panjang ini menjadikan wajah kapibara tampak lucu," ujar Slamet.

Baca juga: Misteri Hilangnya Hewan-hewan di Kebun Binatang Dallas, AS

Berkarakter tenang dan ramah

Kapibara adalah hewan pengerat terbesar di Bumi. Mamalia semi-akuatik ini ditemukan di sebagian besar Amerika Selatan bagian utara dan tengah.Charles J Sharp Kapibara adalah hewan pengerat terbesar di Bumi. Mamalia semi-akuatik ini ditemukan di sebagian besar Amerika Selatan bagian utara dan tengah.

Meski memiliki gigi seri super tajam, Slamet membenarkan bahwa kapibara justru berkarakteristik tenang dan hampir tidak pernah menggigit.

Karakter tenang dan tak pernah menggigit tersebut terjadi baik saat kapibara berinteraksi dengan hewan lain maupun manusia.

Dia menerangkan, kapibara saat dipelihara akan cepat mempercayai tuannya, sehingga menjadi hewan peliharaan yang jinak dan ramah.

"Betul (jinak dan ramah), tidak takut orang," kata Slamet.

Baca juga: Ramai soal Kucing Busok Ras Asli Indonesia yang Diakui Dunia, Kucing Apa Itu?

Hidup dalam satu perairan dengan buaya

Di sisi lain, seperti dikutip laman Capybara Facts, kapibara merupakan hewan yang berbagi perairan dengan buaya, predator tersebar di sungai Amerika Selatan.

Meski berbagi perairan, buaya menolak untuk memangsa kapibara dan hidup berdampingan dengan rukun. Kendati begitu, belum diketahui mengapa buaya menolak untuk memakan kapibara.

Kapibara sendiri merupakan salah satu hewan yang tidak keberatan untuk hidup sendirian. Namun, hewan ini juga bisa hidup berkelompok hingga 40 ekor.

Menurut National Geographic, musim kawin kapibara bervariasi sepanjang tahun, tergantung pada habitat dan ketersediaan pasangan.

Adapun biasanya, setiap betina akan melahirkan empat sampai lima anak per tahun. Hal ini membuat populasi kapibara cukup stabil secara keseluruhan.

Namun begitu, di beberapa daerah, populasi kapibara terancam oleh pemburu yang menginginkan kulitnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com