Dia menambahkan, pihak KAI Commuter akan bertahap menambahkan bancik di sepanjang peron stasiun untuk pengguna.
Bukan hanya di Stasiun Tebet, bancik atau tangga rencananya juga akan terpasang di stasiun-stasiun lain.
"Untuk stasiun lain akan bertahap," ujar Leza.
Baca juga: Jarak Celah Peron KRL Jadi Sorotan Usai Insiden Penumpang Jatuh, Ini Tanggapan KCI
Leza mengimbuhkan, penambahan tangga bertujuan agar jarak antara peron dengan kereta tidak terlalu jauh.
Dengan demikian, kata dia, pengguna yang akan memasuki atau menaiki kereta rel listrik (KRL) akan merasa aman.
"Sehingga celah peron pada saat pengguna akan masuk ke dalam commuterline aman," ungkapnya.
Menjadi perhatian KAI Commuter, penambahan bancik untuk memudahkan pengguna sendiri sudah dilakukan di beberapa stasiun.
Hingga saat ini, Leza menuturkan bahwa progres pekerjaan bancik dilakukan di Stasiun Tenjo, Stasiun Kemayoran, dan Stasiun Pasar Senen.
Selain penambahan bancik di beberapa lokasi, KAI Commuter juga memprogramkan peninggian peron pada Stasiun Lintas Serpong, Stasiun Kebayoran, Stasiun Cisauk, Peron 1 Stasiun Kampung Bandan, dan Stasiun Jambu Baru.
"Peninggian peron ini juga pararel dengan penambahan balas atau batu kricak di jalur rel," terang Leza, seperti dikutip Kompas.com, Kamis (26/1/2023).
Baca juga: Kronologi Lansia Jatuh di Peron Stasiun Tebet dan Tanggapan KCI
Sebelumnya diberitakan, beberapa pengguna jatuh ke celah peron saat hendak naik KRL.
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (19/1/2023), penumpang yang berniat masuk ke KA 5089C relasi Manggarai-Angke di peron 1 Stasiun Sudirman, jatuh dan terperosok masuk ke celah peron.
Petugas pun membantu penumpang tersebut dan membawanya ke pos kesehatan setelah KRL melintas.
Kejadian serupa terjadi kembali di Stasiun Tebet pada Selasa (24/1/2023), dengan korban seorang pengguna berusia 67 tahun.
Kala itu, pengguna hendak naik KA 4324 tujuan Bogor. Namun, jarak antara peron dan kereta yang tinggi membuat lansia ini kesulitan.
Akibat insiden tersebut, dia pun mengalami keluhan sakit di bagian kaki dan badan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.