Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stasiun Tebet Disebut Dipasangi Tangga Usai Banyak Penumpang Jatuh, KAI Commuter: Sudah Jadi Program

Kompas.com - 30/01/2023, 16:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebut bahwa tangga telah terpasang di peron Stasiun Tebet, viral di media sosial.

Unggahan tersebut dibuat oleh akun Instagram ini pada Sabtu (28/1/2023), dan kembali diunggah di media sosial Twitter oleh akun ini pada Minggu (29/1/2023).

Tampak dalam foto, petugas di Stasiun Tebet tengah menyusun tangga dengan dua undakan yang terbuat dari panel besi.

Terlihat pula, tangga yang cukup panjang tersebut diletakkan di peron stasiun, dekat dengan rel kereta api.

"emang harus ada korban dulu baru ditindak," tulis pengunggah Twitter.

Menanggapi cuitan pengunggah, warganet pun menyerukan beragam komentar. Bahkan, tak sedikit yang menanyakan kapan stasiun lain akan dipasangi tangga serupa.

"buat yg nanya, itu tuh kebanyakan org suka jatoh di situ. soalnya antara kereta sm peronn jaraknya jauh bgt. kalo org yg ga kuat lompat bisa jatoh. gituu gez," jelas warganet.

"sumpah tapi emg tebet tuh tinggi bgt jarak dari peron ke keretanya, ga sekali dua kali gue sering mau jatoh pas lg pake rok yg agak span, dan sering bgt loncat saking tingginya," kata warganet lain.

"yg ditambahin cm ke arah bogor heu. apa bertahap ya?" tanya pengguna Twitter lain.

"Stasiun Tambun dong tolong, masa stasiun lain udh bagus stasiun tambun peronnya masih begitu," komentar pengguna lain.

"Stasiun Karet juga tinggi nih," kata warganet lainnya.

Baca juga: Viral, Video Penumpang KRL Jatuh dan Masuk Celah Peron, KCI Ungkap Kronologinya


Penjelasan KAI Commuter

Manager External Relations & Corporate Image Care PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter Leza Arlan, membenarkan pemasangan tangga atau bancik di Stasiun Tebet, Jakarta Selatan.

"Bisa dapat kami sampaikan saat ini betul sudah ditambahkan bancik," jelasnya, saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/1/2023).

Namun demikian, pihaknya menyangkal bahwa pemasangan tangga karena banyaknya pengguna KRL yang jatuh ke celah peron.

"Tidak, untuk bancik memang sudah jadi program terkait gap (jarak) celah peron dengan kereta," terang Leza.

Dia menambahkan, pihak KAI Commuter akan bertahap menambahkan bancik di sepanjang peron stasiun untuk pengguna.

Bukan hanya di Stasiun Tebet, bancik atau tangga rencananya juga akan terpasang di stasiun-stasiun lain.

"Untuk stasiun lain akan bertahap," ujar Leza.

Baca juga: Jarak Celah Peron KRL Jadi Sorotan Usai Insiden Penumpang Jatuh, Ini Tanggapan KCI

Leza mengimbuhkan, penambahan tangga bertujuan agar jarak antara peron dengan kereta tidak terlalu jauh.

Dengan demikian, kata dia, pengguna yang akan memasuki atau menaiki kereta rel listrik (KRL) akan merasa aman.

"Sehingga celah peron pada saat pengguna akan masuk ke dalam commuterline aman," ungkapnya.

Menjadi perhatian KAI Commuter, penambahan bancik untuk memudahkan pengguna sendiri sudah dilakukan di beberapa stasiun.

Hingga saat ini, Leza menuturkan bahwa progres pekerjaan bancik dilakukan di Stasiun Tenjo, Stasiun Kemayoran, dan Stasiun Pasar Senen.

Selain penambahan bancik di beberapa lokasi, KAI Commuter juga memprogramkan peninggian peron pada Stasiun Lintas Serpong, Stasiun Kebayoran, Stasiun Cisauk, Peron 1 Stasiun Kampung Bandan, dan Stasiun Jambu Baru.

"Peninggian peron ini juga pararel dengan penambahan balas atau batu kricak di jalur rel," terang Leza, seperti dikutip Kompas.com, Kamis (26/1/2023).

Baca juga: Kronologi Lansia Jatuh di Peron Stasiun Tebet dan Tanggapan KCI

Beberapa pengguna jatuh ke celah peron

Sebelumnya diberitakan, beberapa pengguna jatuh ke celah peron saat hendak naik KRL.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (19/1/2023), penumpang yang berniat masuk ke KA 5089C relasi Manggarai-Angke di peron 1 Stasiun Sudirman, jatuh dan terperosok masuk ke celah peron.

Petugas pun membantu penumpang tersebut dan membawanya ke pos kesehatan setelah KRL melintas.

Kejadian serupa terjadi kembali di Stasiun Tebet pada Selasa (24/1/2023), dengan korban seorang pengguna berusia 67 tahun.

Kala itu, pengguna hendak naik KA 4324 tujuan Bogor. Namun, jarak antara peron dan kereta yang tinggi membuat lansia ini kesulitan.

Akibat insiden tersebut, dia pun mengalami keluhan sakit di bagian kaki dan badan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com