Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Cara Hilangkan Suara Berdesis Tabung Elpiji Pakai Karet Gelang, Ini Kata Pertamina

Kompas.com - 27/01/2023, 16:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beredar sebuah video berupa tips menghilangkan suara berdesis pada tabung elpiji menggunakan karet gelang.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @dekorasi_rumah_idaman dan sudah ditayangkan sebanyak 3,2 juta kali hingga Jumat (27/1/2023).

Pada awalnya, pengunggah memperlihatkan tiga cara menghilangkan suara berdesis yang tidak ia sarankan.

Salah satunya menggunakan lemper atau ulekan untuk menindih regulator yang sudah terpasang pada katup (valve) tabung elpiji.

Cara lain yang tidak ia sarankan adalah melilitkan tali rafia atau karet gelang pada bagian luar katup tabung elpiji.

Pengunggah kemudian menunjukkan cara lain yang ia rekomendasikan untuk menghilangkan suara berdesis, yaitu menggunakan karet gelang.

Karet gelang yang masih utuh dipotong menjadi seukuran bagian dalam katup tabung elpiji, kemudian rubber seal atau karet perapat dimasukkan sebelum regulator dipasang.

"Ini paling efektif. Gunting karet gelang, harus pas jangan lebih/kurang," tulis pengunggah dalam video.

Lantas, apakah cara tersebut aman?

Baca juga: Warung Kecil Tak Bisa Lagi Jual Gas Elpiji 3 Kg, Ini Kata Pertamina

Baca juga: Gas Elipiji 3 Kg, Beli Harus Pakai KTP, Tidak Dijual di Warung Kecil

Tanggapan Pertamina

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting angkat bicara seputar tips menghilangkan suara berdesis pada tabung elpiji menggunakan karet gelang.

Ia mengatakan bahwa rubber seal menjadi salah satu komponen yang dipasangkan pada katup tabung elpiji.

Fungsi dari komponen inisebagai pelindung untuk menahan tekanan pada regulator yang menjadi alat pengatur tekanan aliran tabung elpiji.

"Rubber seal terbuat secara khusus sesuai Standar Nasional Indonesia SNI) Nomor 7655:2010 tentang 'Karet Perapat (Rubber Seal) pada Katup Tabung Elpiji'," jelas Irto kepada Kompas.com, Jumat (27/1/2023).

Dengan alasan tersebut, penggunaan material lain selain rubber seal pada katup tabung elpiji tidak disarankan untuk alasan keselamatan.

Baca juga: Beli Gas Elpiji 3 Kg Wajib Pakai KTP di 2023, Begini Caranya

Penggantian "rubber seal"

Ilustrasi elpiji 3kgKOMPAS.com/ANNISA RAMADANI SIREGAR Ilustrasi elpiji 3kg

Irto menyampaikan, apabila masyarakat mendapati rubber seal rusak atau tidak ada saat membeli tabung elpiji maka bisa meminta penggantian.

"Konsumen dapat meminta penggantian rubber seal di pangkalan elpiji," saran Irto.

Beberapa warganet yang menyaksikan video tips menghilangkan suara berdesis pada tabung elpiji menggunakan karet gelang juga mengutarakan hal serupa.

Mereka meminta pengguna tabung elpiji meminta penggantian rubber seal ke penjual atau membeli regulator baru.

"Lebih aman lagi karet nya kita ambil ketika mau di balikin ke warung, biar petugas bisa mengganti lagi yg lain (baru)...krn kebiasaan karet yg tertinggal ketika dikembalikan sudah bantat atau getas (rapuh) tp tidak diganti," tulis akun @krist******.

"Pake karet aslinya yg bekas dari tabung yg kosong ibu Buu.... Ga perlu pake yg gak SNI juga, bahayaaaaaaaa," balas akun @mrso***.

"Di indo***** karet gas merek kenmaster cmn 5rbuan... Jd emang harus sedia itu di rmh tiap ganti gas pasang baru," timpal akun @tr***.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com