Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Brigitta Laksmi Paramita
Dosen

Dosen Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Tantangan Menjadikan Serangga Sumber Protein Hewani Berkelanjutan

Kompas.com - 27/01/2023, 11:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DALAM rangka Hari Gizi Nasional pada 25 Januari ini, kita diingatkan tentang pentingnya peran protein terutama untuk pencegahan stunting. Hari Gizi Nasional 2023 bertemakan “Cegah Stunting dengan Protein Hewani”.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki target untuk menekan angka stunting di Indonesia menjadi sebesar 14 persen di tahun 2024. Saat ini  angka stunting Indonesia21,6 persen, telah turun dari 24,4 persen di tahun 2021. 

Protein hewani dinilai berperan dalam mencegah stunting karena memiliki kandungan asam amino yang lebih lengkap dengan tingkat kecernaan yang baik karena tidak mengandung zat-zat anti-gizi yang dapat mengganggu proses penyerapan protein dalam tubuh. Beberapa pangan yang terkenal sebagai sumber protein hewani antara lain daging, susu, dan telur.

Baca juga: Manusia Masa Depan Mungkin Harus Makan Serangga dan Rumput

Namun daging, susu, dan telur dihasilkan dari peternakan yang notabene dapat menghasilkan efek gas rumah kaca (GRK) yang menjadi pemicu pemanasan global.  Peternakan berkontrobusi pada efek GRK sebesar 18 persen. Di pulau Jawa, misalnya, peternakan sapi potong menyumbang 11.684 Gg CO2/tahun.

Saat ini, Organisasi Pangan dan Pertanian di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau FAO mengkampanyekan budaya makan serangga sebagai pengganti sumber protein hewani yang berkelanjutan.

Budidaya serangga terbukti menghasilkan efek GRK yang jauh lebih rendah dari peternakan pada umumnya, membutuhkan lahan dan air yang jauh lebih sedikit, dengan kandungan protein yang hampir setara dengan daging sapi sehingga menjanjikan untuk digunakan sebagai sumber protein hewani masa depan.

Selain itu, serangga memiliki kandungan lemak tidak jenuh yang tinggi dan dinilai lebih bermanfaat bagi kesehatan.

Tantangan Jadikan Serangga sebagai Pangan

Sesungguhnya, budaya makan serangga sudah ada sejak dahulu. Namun budaya itu tergerus perkembangan zaman dengan adanya diversifikasi sumber pangan yang lain akibat kemajuan teknologi seperti teknologi pertanian dan peternakan yang lebih maju dan mampu menghasilkan sumber pangan yang lebih beragam.

Namun, saat ini kita dipaksa kembali untuk menghidupkan budaya entomofagi (memakan serangga) demi menjamin keberlangsungan kehidupan manusia melalui lingkungan yang sehat dan kebutuhan gizi yang dapat terpenuhi secara optimal. Hal ini tentunya tidak mudah dan masih menjadi tantangan mengingat anggapan masyarakat saat ini terhadap serangga yang merupakan makanan ekstrim, menggelikan, serta tidak lazim dikonsumsi.

Alergen pada serangga dan racun yang dihasilkan masih menjadi ketakutan masyarakat untuk mengonsumsi serangga. Belum lagi, beberapa kejadian yang menyoroti keracunan akibat mengonsumsi serangga meningkatkan ketakutan masyarakat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Konsiliasi, Bukan Mediasi, Forum Penyelesaian Sengketa Khas Indonesia

Konsiliasi, Bukan Mediasi, Forum Penyelesaian Sengketa Khas Indonesia

Tren
Dianggap Cacat Menawan, Bisakah Lesung Pipi Dibuat?

Dianggap Cacat Menawan, Bisakah Lesung Pipi Dibuat?

Tren
Pengamat Beberkan Faktor Indonesia Dicoret Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20: Penolakan Israel, Anggap Remeh FIFA

Pengamat Beberkan Faktor Indonesia Dicoret Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20: Penolakan Israel, Anggap Remeh FIFA

Tren
Minum Kopi atau Teh Saat Berbuka Puasa, Mana yang Lebih Baik?

Minum Kopi atau Teh Saat Berbuka Puasa, Mana yang Lebih Baik?

Tren
Jalur KA Pertama Sulawesi Diresmikan, Mengapa Perkembangan Kereta Luar Jawa Terkesan Lambat?

Jalur KA Pertama Sulawesi Diresmikan, Mengapa Perkembangan Kereta Luar Jawa Terkesan Lambat?

Tren
Berakhir Sia-sia, Ini Kronologi Indonesia Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 hingga Resmi Dicoret

Berakhir Sia-sia, Ini Kronologi Indonesia Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 hingga Resmi Dicoret

Tren
Putri Bungsu HaHa Running Man Idap Guillain Barre Syndrom, Apa Itu?

Putri Bungsu HaHa Running Man Idap Guillain Barre Syndrom, Apa Itu?

Tren
Matematika dan Puisi

Matematika dan Puisi

Tren
Pembukaan Sekolah Kedinasan 2023: Alur Pendaftaran, Tahapan, dan Kuotanya

Pembukaan Sekolah Kedinasan 2023: Alur Pendaftaran, Tahapan, dan Kuotanya

Tren
Mengenal 7 Keajaiban Dunia Kuno, Hanya Satu yang Masih Berdiri

Mengenal 7 Keajaiban Dunia Kuno, Hanya Satu yang Masih Berdiri

Tren
Kata Media Asing soal Pencoretan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Kata Media Asing soal Pencoretan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Tren
Ramai soal Kereta Api Turangga Ditabrak Truk di Jombang, Lokomotif Ringsek dan Anjlok, Kereta Alami Keterlambatan

Ramai soal Kereta Api Turangga Ditabrak Truk di Jombang, Lokomotif Ringsek dan Anjlok, Kereta Alami Keterlambatan

Tren
Pentingnya Menurunkan Berat Badan bagi Penderita Asam Lambung

Pentingnya Menurunkan Berat Badan bagi Penderita Asam Lambung

Tren
Nabi Muhammad SAW dan Gelar Uswatun Hasanah, Apa Itu?

Nabi Muhammad SAW dan Gelar Uswatun Hasanah, Apa Itu?

Tren
Cair Mulai 4 April 2023, Berikut Informasi Seputar THR Lebaran 2023 ASN, TNI, Polri, dan Pensiunan

Cair Mulai 4 April 2023, Berikut Informasi Seputar THR Lebaran 2023 ASN, TNI, Polri, dan Pensiunan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+