Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Ramai soal Kecelakaan Kereta Api Sancaka dengan Truk Pembawa Mobil, Ini Penjelasan KAI

Kompas.com - 27/01/2023, 00:12 WIB

KOMPAS.com - Unggahan soal kecelakaan Kereta Api Sancaka dengan truk pembawa mobil di Mojokerto, Jawa Timur ramai di media sosial.

Informasi itu diunggah salah satunya oleh aku Instagram @jalur5, Kamis (26/1/2023).

"Kereta api Sancaka mengalami kecelakaan dengan truk pembawa mobil di perlintasan sebidang jalan alternatif dekat Bypass Mojokerto (petak MR - Tarik) hari ini (26/1) jam 20.40 . Akibatnya perjalanan KA terganggu," tulis keterangan unggahan.

Hingga Kamis malam, unggahan tersebut telah disukai lebih dari 1.450 kali pengguna Instagram.

Baca juga: Viral, Video Sebut Penumpang Adu Fisik Usai Paksa Masuk KRL, KAI Commuter Merespons

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Jalur5 Community (@jalur5)

Baca juga: Viral, Foto Penumpang Buka Pintu Kereta demi Bisa Memotret Lokomotif Vintage, KAI Buka Suara

Lantas, bagaimana penjelasan PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengenai kejadian tersebut?

Penjelasan KAI

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengonfirmasi adanya kecelakaan Kereta Api Sancaka dengan truk.

Ia menyebut, Kereta Api Sancaka dengan relasi Yogyakarta-Surabaya Gubeng tertemper truk di KM 51+825 antara Stasiun Mojokerto-Stasiun Tarik pada Kamis malam.

Akibat kejadian tersebut, lokomotif Kereta Api Sancaka mengalami kerusakan dan diganti dengan lokomotif pengganti yang didatangkan dari Depo Lokomotif Sidotopo.

"Sampai pukul 22.30 WIB, petugas yang ada di lokasi masih berupaya membebaskan jalur supaya bisa dilewati kembali oleh perjalanan kereta api," ujar Luqman kepada Kompas.com, Kamis.

 

Selain itu, akibat kejadian tersebut, terdapat 3 kereta api yang perjalanannya sempat terganggu, yakni:

  • KA Ekonomi Lokal relasi Surabaya Kota-Kertosono
  • KA Wijaya Kusuma relasi Cilacap-Surabaya Gubeng-Ketapang
  • KA Pasundan relasi Kiaracondong-Surabaya Gubeng.

Baca juga: Ramai Unggahan Penumpang Tertinggal Kereta di Stasiun Yogyakarta: Sudah Punya Tiket, Sempat Naik, tapi Turun Lagi karena Informasikan Tiket yang Salah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pertama dalam Sejarah, Merapi Punya Dua Kubah Lava Aktif pada Satu Periode Erupsi

Pertama dalam Sejarah, Merapi Punya Dua Kubah Lava Aktif pada Satu Periode Erupsi

Tren
Jadwal Imsakiyah Solo Selama Ramadhan 2023

Jadwal Imsakiyah Solo Selama Ramadhan 2023

Tren
Jadwal Imsakiyah Banyuwangi Selama Ramadhan 2023

Jadwal Imsakiyah Banyuwangi Selama Ramadhan 2023

Tren
ASN Dilarang Buka Puasa Bersama karena Covid-19, Bagaimana dengan Masyarakat Umum? Ini Kata Kemenkes

ASN Dilarang Buka Puasa Bersama karena Covid-19, Bagaimana dengan Masyarakat Umum? Ini Kata Kemenkes

Tren
Jadwal Imsakiyah Kota Madiun Selama Ramadhan 2023

Jadwal Imsakiyah Kota Madiun Selama Ramadhan 2023

Tren
Pengakuan Si Pengunggah Serpens Catus, Hewan yang Diklaim Hasil Kawin Silang Kucing dan Ular

Pengakuan Si Pengunggah Serpens Catus, Hewan yang Diklaim Hasil Kawin Silang Kucing dan Ular

Tren
KAI Sediakan Layanan Vaksin Booster Gratis untuk Mudik, Ini Daftar Lokasinya

KAI Sediakan Layanan Vaksin Booster Gratis untuk Mudik, Ini Daftar Lokasinya

Tren
Viral, Unggahan soal Kuat Puasa karena Makan Ransum TNI TB-1 Saat Sahur, Apa Itu?

Viral, Unggahan soal Kuat Puasa karena Makan Ransum TNI TB-1 Saat Sahur, Apa Itu?

Tren
Kepemimpinan Maritim dan Potensi Pengembangan 'Blue Economy' Indonesia

Kepemimpinan Maritim dan Potensi Pengembangan "Blue Economy" Indonesia

Tren
Video Viral, Polisi di Medan Hajar Seniornya gara-gara Tak Sabar Antre ATM, Kapolsek: Hanya Salah Paham

Video Viral, Polisi di Medan Hajar Seniornya gara-gara Tak Sabar Antre ATM, Kapolsek: Hanya Salah Paham

Tren
Ramai soal Buka Bersama Dilarang, Menpan-RB: Masyarakat Umum Tidak Ada Larangan

Ramai soal Buka Bersama Dilarang, Menpan-RB: Masyarakat Umum Tidak Ada Larangan

Tren
Ramadhan Tahun Ini Diwarnai Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia, Catat Waktu dan Lokasinya!

Ramadhan Tahun Ini Diwarnai Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia, Catat Waktu dan Lokasinya!

Tren
Mengenal Epidermodysplasia Verruciformis (EV), Penyakit Kulit Langka akibat Kelainan Genetik

Mengenal Epidermodysplasia Verruciformis (EV), Penyakit Kulit Langka akibat Kelainan Genetik

Tren
Mimpi Basah di Siang Hari Ramadhan, Apakah Membatalkan Puasa?

Mimpi Basah di Siang Hari Ramadhan, Apakah Membatalkan Puasa?

Tren
Cerita Ika Permatasari-Olsen Puasa Sembari Berlayar, Sahur dan Buka di Dua Negara Berbeda

Cerita Ika Permatasari-Olsen Puasa Sembari Berlayar, Sahur dan Buka di Dua Negara Berbeda

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+