Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Eksekusi Mati Pembunuh Berantai Ted Bundy

Kompas.com - 24/01/2023, 08:45 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 34 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 24 Januari 1989, seorang pembunuh berantai asal Amerika Serikat Ted Bundy dieksekusi mati.

Eksekusi mati Ted Bundy terlaksana di Penjara Nasional Florida.

Ted Bundy dikenal sebagai pembunuh berantai paling jahat di Amerika. Dia membunuh paling tidak 30 orang di era 1970-an, termasuk anak perempuan usia 12 tahun.

Terlepas dari kekejamannya, Ted Bundy juga terkenal akan wajahnya yang tampan dan disukai banyak wanita saat itu. Para penggemarnya bahkan datang mendukungnya di pengadilan.

Baca juga: 5 Kasus Pembunuhan Berantai di Indonesia, dari Ryan Jombang hingga Dukun Asep


Siapa itu Ted Bundy?

Dilansir dari Britannica, Ted Bundy atau Theodore Robert Bundy lahir pada 24 November 1946 di Burlington, Vermont, Amerika Serikat.

Bundy tumbuh dalam keluarga yang sulit. Ia tidak dekat dengan ayah tirinya dan sering menjadi korban perundungan.

Namun, kepandaian dan kemampuan sosialnya membuat Bundy sukses lulus dari jurusan psikologi University of Washington.

Semasa muda, ia juga sempat menjalani studi di University of Puget Sound dan Temple University.

Dia juga mempelajari hukum di Sekolah Hukum University of Utah pada 1974.

Sebagai orang yang mudah akrab dengan wanita berkat ketampanan dan pembawaan karismatik, Bundy menjalani masa kuliahnya dengan banyak menjalin hubungan bersama wanita.

Baca juga: 5 Kasus Pembunuhan Berantai Paling Populer Sepanjang Sejarah, Apa Saja?

Pembunuhan yang dilakukan Bundy

Tersangka pembunuhan berantai Ted BundyKompas.com Tersangka pembunuhan berantai Ted Bundy

Dilansir dari Biography, korban pembunuhan pertama Bundy diketahui bernama Lynda Ann Healy seorang mahasiswi University of Washington yang dibunuh pada Februari 1974.

Saat melakukan aksinya, Bundy memanipulasi wanita dengan terlihat lemah. Dia pura-pura memakai gips palsu atau kruk dan meminta wanita membantunya.

Dia juga tahu kebanyakan orang akan mengikuti perintah petugas keamanan sehingga kadang Bundy berpura-pura menjadi polisi.

Bundy melakukan setidaknya tujuh pembunuhan lagi di Washington dan Oregon selama musim panas 1974. Pembunuhan ini termasuk dua wanita yang menghilang dari Taman Negara Bagian Danau Sammamish.

Saksi di kejadian itu mendengar korban mengatakan "Ted" saat meminta bantuan. Polisi juga mencurigai pelaku mengendarai Volkswagen Beetle yang mirip mobil Bundy.

Sketsa wajah pelaku yang mirip Bundy membuat orang di sekitarnya melaporkan ke polisi. Namun, Bundy bebas karena kekurangan bukti.

Saat sekolah di Utah, Bundy juga menculik, memperkosa, dan mencekik banyak wanita asal Utah dan Colodaro. Korban lalu dibersihkan dan mayatnya dibuang.

Baca juga: 5 Pembunuh Berantai Perempuan Paling Terkenal

Menjadi pengacara dirinya sendiri

Ted Bundy pembunuh berantai saat di persidangan Ted Bundy pembunuh berantai saat di persidangan

Bundy ditahan pada 1976 atas dugaan penculikan dan pembunuhan Caryn Campbell.

Sepanjang pengadilan, dia menjadi pengacara untuk dirinya sendiri berkat kemampuannya di bidang hukum.

Di tengah persidangan, Bundy melarikan diri dua kali pada Juni dan 30 Desember 1977. Dia bahkan membunuh tiga korban lagi.

Bundy tidak pernah menyebut angka yang pasti mengenai jumlah korbannya. Dia pernah menyebutkannya 23, 28, bahkan lebih dari 36 jiwa. Diperkirakan, ia membunuh 100 orang.

Sepanjang sidang, banyak wanita datang ke ruang persidangan untuk mendukung Bundy. Mereka bahkan sampai diwawancarai media setempat.

Baca juga: 5 Pembunuh Berantai Paling Kejam di Muka Bumi

Eksekusi mati Bundy

Dikutip dari All That Interesting, Bundy dijatuhi hukuman mati pada 24 Juli 1979.

Diberitakan Crime and Investigation, Bundy dieksekusi mati menggunakan kursi listrik pada 24 Januari 1989.

Menurut 42 saksi mata, ia terlihat tenang saat menjalani dua menit hukumannya.

Usai eksekusi Ted Bundy, otaknya diangkat atas nama sains.

Para peneliti melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menemukan kelainan yang mengindikasikan penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Malaysia Juara Piala AFF 2010 di GBK Setelah Mengalahkan Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com