Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata
KOMPAS.com - Semua orang pasti takut dengan seorang pembunuh. Terlebih, jika orang tersebut adalah pembunuh berantai yang berani membantai para targetnya. Tak jarang, mereka berani melakukan kejahatan-kejahatan keji di luar nalar manusia.
Federal Bureau of Investigation (FBI) milik Amerika Serikat menyatakan bahwa pembunuh berantai biasanya melangsungkan aksi kejinya karena motif dendam, mencari atensi, hingga finansial.
Mayoritas dari mereka pun tak tampak seperti pembunuh. Justru, para pelaku terlihat seperti orang biasa pada umumnya. Hal ini tergambarkan pada tokoh Alan Gautier dalam audio drama siniar Tinggal Nama bertajuk “Tiga Korbannya Kelahiran Indonesia [Pt.2]” yang masih menyewakan rumahnya untuk disinggahi oleh para turis.
Tak hanya Alan, ada pula pembunuh berantai keji lainnya di muka bumi ini. Mereka bahkan tak segan melancarkan aksinya pada puluhan korban tak bersalah, mulai dari anak-anak hingga para lansia. Lantas, siapa saja mereka?
Pembunuh berantai pertama adalah Jeffrey Dahmer asal Amerika Serikat. Pria yang dijuluki sebagai Kanibal dari Milwaukee ini telah menewaskan 17 anak laki-laki dengan rentang usia 14 tahun.
Tak hanya itu, ia bahkan tega memperkosa, memutilasi anggota tubuh, hingga memakan para korbannya. Sebelum melancarkan aksinya, pria itu menawarkan para korban untuk singgah di rumahnya.
Baca juga: 5 Kematian Pemimpin Negara Paling Tragis
Selama persidangan, Dahmer mengaku telah melakukan berbagai aksi sadis. Salah satunya adalah mengebor lubang di kepala korbannya agar mereka menjadi budak seks yang tak punya akal.
Dahmer pun dipukuli sampai mati oleh narapidana lainnya di penjara pada tahun 1994 sebelum ia dieksekusi atas perbuatan kejinya.
John Wayne Gacy dijuluki sebagai badut pembunuh karena ia kerap menghadiri pesta ulang tahun anak-anak dan acara amal sebagai “Si Badut Pogo”. Ia berkamuflase agar lebih mudah mendekati para calon korban.
Padahal, pria itu memiliki pekerjaan utama sebagai wakil presiden divisi Springfield Jaycee. Ia bahkan telah mendapatkan kehidupan yang lebih baik dibandingkan masa kecilnya yang penuh kekerasan.
Gacy dihukum karena memperkosa, menyiksa, dan membunuh 33 remaja laki-laki selama enam tahun. Ia melakukan aksi kejahatan di rumahnya. Setelah memperkosa, Gacy mencekik mereka hingga kehabisan napas lalu menguburnya.
Akhirnya, Gacy dieksekusi pada tahun 1994.
Richard Ramirez adalah pembunuh berantai yang melakukan aksinya dengan meneror lingkungan perumahaan di seluruh Los Angeles.
Dijuluki “Night Stalker”, Ramirez akan memasuki rumah-rumah korbannya secara paksa dan membunuh mereka secara brutal dengan pistol, pisau, parang, serta palu. Terkadang, ia tega memperkosanya terlebih dahulu. Usia korbannya pun berkisar dari awal 20-an hingga 70-an.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.