Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

5 Pembunuh Berantai Paling Kejam di Muka Bumi

Kompas.com - 01/07/2022, 21:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Semua orang pasti takut dengan seorang pembunuh. Terlebih, jika orang tersebut adalah pembunuh berantai yang berani membantai para targetnya. Tak jarang, mereka berani melakukan kejahatan-kejahatan keji di luar nalar manusia.

Federal Bureau of Investigation (FBI) milik Amerika Serikat menyatakan bahwa pembunuh berantai biasanya melangsungkan aksi kejinya karena motif dendam, mencari atensi, hingga finansial.

Mayoritas dari mereka pun tak tampak seperti pembunuh. Justru, para pelaku terlihat seperti orang biasa pada umumnya. Hal ini tergambarkan pada tokoh Alan Gautier dalam audio drama siniar Tinggal Nama bertajuk “Tiga Korbannya Kelahiran Indonesia [Pt.2]” yang masih menyewakan rumahnya untuk disinggahi oleh para turis.

Tak hanya Alan, ada pula pembunuh berantai keji lainnya di muka bumi ini. Mereka bahkan tak segan melancarkan aksinya pada puluhan korban tak bersalah, mulai dari anak-anak hingga para lansia. Lantas, siapa saja mereka?

1. Jeffrey Dahmer (1960–1994)

Pembunuh berantai pertama adalah Jeffrey Dahmer asal Amerika Serikat. Pria yang dijuluki sebagai Kanibal dari Milwaukee ini telah menewaskan 17 anak laki-laki dengan rentang usia 14 tahun.

Tak hanya itu, ia bahkan tega memperkosa, memutilasi anggota tubuh, hingga memakan para korbannya. Sebelum melancarkan aksinya, pria itu menawarkan para korban untuk singgah di rumahnya.

Baca juga: 5 Kematian Pemimpin Negara Paling Tragis

Selama persidangan, Dahmer mengaku telah melakukan berbagai aksi sadis. Salah satunya adalah mengebor lubang di kepala korbannya agar mereka menjadi budak seks yang tak punya akal.

Dahmer pun dipukuli sampai mati oleh narapidana lainnya di penjara pada tahun 1994 sebelum ia dieksekusi atas perbuatan kejinya.

2. John Wayne Gacy (1942–1994)

John Wayne Gacy dijuluki sebagai badut pembunuh karena ia kerap menghadiri pesta ulang tahun anak-anak dan acara amal sebagai “Si Badut Pogo”. Ia berkamuflase agar lebih mudah mendekati para calon korban.

Padahal, pria itu memiliki pekerjaan utama sebagai wakil presiden divisi Springfield Jaycee. Ia bahkan telah mendapatkan kehidupan yang lebih baik dibandingkan masa kecilnya yang penuh kekerasan.

Gacy dihukum karena memperkosa, menyiksa, dan membunuh 33 remaja laki-laki selama enam tahun. Ia melakukan aksi kejahatan di rumahnya. Setelah memperkosa, Gacy mencekik mereka hingga kehabisan napas lalu menguburnya.

Akhirnya, Gacy dieksekusi pada tahun 1994.

3. Richard Ramirez (1960–2013)

Richard Ramirez adalah pembunuh berantai yang melakukan aksinya dengan meneror lingkungan perumahaan di seluruh Los Angeles.

Dijuluki “Night Stalker”, Ramirez akan memasuki rumah-rumah korbannya secara paksa dan membunuh mereka secara brutal dengan pistol, pisau, parang, serta palu. Terkadang, ia tega memperkosanya terlebih dahulu. Usia korbannya pun berkisar dari awal 20-an hingga 70-an.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Alur Seleksi Petugas Haji Tahun 2024, Simak Tahapannya Berikut Ini

Alur Seleksi Petugas Haji Tahun 2024, Simak Tahapannya Berikut Ini

Tren
Jadwal dan Tema Debat Capres-Cawapres 2024

Jadwal dan Tema Debat Capres-Cawapres 2024

Tren
20 Universitas Negeri dan Swasta Terbaik Indonesia Versi AppliedHE Ranking 2024, IPB dan Binus Nomor 1

20 Universitas Negeri dan Swasta Terbaik Indonesia Versi AppliedHE Ranking 2024, IPB dan Binus Nomor 1

Tren
Tentara Israel Keracunan Makanan, Alami Diare Parah dan Demam Tinggi

Tentara Israel Keracunan Makanan, Alami Diare Parah dan Demam Tinggi

Tren
Ini Alasan KAI Akan Ubah KA Feeder Kereta Cepat Whoosh Jadi KRL

Ini Alasan KAI Akan Ubah KA Feeder Kereta Cepat Whoosh Jadi KRL

Tren
Taylor Swift Jadi Person of The Year 2023, Ungguli Xi Jinping, Putin, dan Raja Charles III

Taylor Swift Jadi Person of The Year 2023, Ungguli Xi Jinping, Putin, dan Raja Charles III

Tren
Sosok Ayah yang Diduga Jadi Pelaku Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa

Sosok Ayah yang Diduga Jadi Pelaku Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa

Tren
Penjelasan PVMBG soal Cahaya Oranye yang Terlihat di Gunung Marapi pada Rabu Malam

Penjelasan PVMBG soal Cahaya Oranye yang Terlihat di Gunung Marapi pada Rabu Malam

Tren
Daftar Lengkap 23 Nama Korban Tewas Letusan Gunung Marapi, Salah Satunya Anggota Polisi

Daftar Lengkap 23 Nama Korban Tewas Letusan Gunung Marapi, Salah Satunya Anggota Polisi

Tren
Budaya Sehat Jamu Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO 2023

Budaya Sehat Jamu Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO 2023

Tren
Ketahui, Ini Kriteria Rumah Rawan Tersambar Petir Menurut Pakar ITB

Ketahui, Ini Kriteria Rumah Rawan Tersambar Petir Menurut Pakar ITB

Tren
5 Fakta Kasus Penemuan 4 Anak Tewas di Jagakarsa, Berawal dari Warga Cium Bau Busuk

5 Fakta Kasus Penemuan 4 Anak Tewas di Jagakarsa, Berawal dari Warga Cium Bau Busuk

Tren
Update Kasus 'Mycoplasma Pneumoniae' di Indonesia, Penyebaran, dan Keparahannya

Update Kasus "Mycoplasma Pneumoniae" di Indonesia, Penyebaran, dan Keparahannya

Tren
Profil Ignasius Jonan, Sosok yang Disebut Anies Akan Dilibatkan Lagi dalam Pembangunan Transportasi Kereta Api

Profil Ignasius Jonan, Sosok yang Disebut Anies Akan Dilibatkan Lagi dalam Pembangunan Transportasi Kereta Api

Tren
Apa Perbedaan Antibodi dan Antigen? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan Antibodi dan Antigen? Berikut Penjelasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com