Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sejarah Pempek asal Palembang dan Cara Membuatnya

Kompas.com - 23/01/2023, 06:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pempek adalah makanan khas Palembang, Sumatera Selatan.

Kuliner khas ini terbuat daru daging ikan yang digiling lembut dan dalam proses pembuatannya dicampur dengan tepung kanji atau tepung sagu.

Pempek biasa disajikan bersama kuah berwarna kehitaman yang dikenal dengan nama cuko.

Selain itu, pempek juga biasa dijual dengan berbagai variasi, seperti pempek lenjer, pempek kapal selam, dan sebagainya.

Baca juga: Mengenal Sejarah dan Cara Membuat Lumpia Semarang

Sejarah pempek

Dikutip dari buku "Pempek Palembang Makanan Tradisional dari Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan", pempek diduga sudah ada sejak zaman Kerajaan Sriwijaya atau sekitar abad 7 Masehi.

Dugaan itu berdasarkan temuan di Prasasti Talangtuo yang menyatakan bahwa tanaman sagu sudah ada di Palembang sejak abad ke-7.

Selain itu disebutkan pula bahwa pempek adalah hasil karya dari masyarakat Kayu Agung, suku yang gemar berdagang menggunakan kapal pinisi.

Salah satu perajin pempek di kampung pempek Palembang, Sumatera Selatan ANTARA/Dolly Rosana Salah satu perajin pempek di kampung pempek Palembang, Sumatera Selatan

Suku Kayu Agung atau Komering Kayu Agung adalah suku asli Indonesia yang berasal dari kabupaten Ogan Komering Ilir, provinsi Sumatra Selatan.

Ketika itu para penduduk Kayu Agung berdagang dengan cara barter kemudian mendapatkan sagu dan ubi.

Mereka kemudian mengkreasikan antara sagu dengan ikan yang ditangkap saat berlayar dalam perjalanannya berdagang.

Tujuan pembuatan makanan tersebut awalnya adalah untuk bekal dalam perjalanan saat berdagang.

Pendapat tersebut didukung oleh terkenalnya pempek Kayu Agung sebagai pempek terenak di Sumatera Selatan.

Pempek berasal dari kata apek

Cek Merry, salah satu pemilik kapal terapung di pelataran Benteng Kuto Besak, sedang menggoreng pempek di rumahnya di Kampung Tanggo Rajo, Palembang.KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA Cek Merry, salah satu pemilik kapal terapung di pelataran Benteng Kuto Besak, sedang menggoreng pempek di rumahnya di Kampung Tanggo Rajo, Palembang.

Sementara itu, sumber lainnya menyebutkan bahwa pempek berasal dari kata 'Apek' yakni sebutan untuk laki-laki tua keturunan China.

Pempek disebutkan sudah dijual sejak zaman kolonial Belanda dan masa itu pempek banyak dijual oleh Apek.

Oleh masyarakat yang ingin membeli pempek saat itu memanggil Apek dengan 'Pek, empek, mampir sini', karena itulah diduga nama pempek muncul.

Pempek pada zaman dahulu dibuat menggunakan ikan belida, namun saat ini ikan tersebut semakin langka dan mahal.

Kemudian dalam perkembangannya, para penjual mulai mengganti dengan berbagai jenis ikan yang lebih murah.

Baca juga: Sejarah Pempek, Makanan Tradisional Pelembang sejak Zaman Kolonial

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com