Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusul Microsoft, Google PHK 12.000 Karyawan, Berapa Pesangonnya?

Kompas.com - 22/01/2023, 08:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menyusul Microsoft, Induk perusahaan Google, Alphabet Inc mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 12.000 karyawan pada Jumat (20/1/2023).

Google kini menjadi perusahaan yang bergabung dalam daftar raksasa teknologi yang mengumumkan PHK besar-besaran di tengah kekhawatiran resesi yang akan datang.

Pengumuman besar itu datang beberapa hari setelah raksasa teknologi lainnya, Microsoft Corp, mengumumkan akan memberhentikan sebanyak 10.000 pekerjanya.

Dilansir dari Indian Express (21/1/2023), perusahaan induk Google, Alphabet Inc, telah mengumumkan akan mengurangi 12.000 karyawan atau sekitar 6 persen dari keseluruhan tenaga kerja globalnya.

Baca juga: 11.000 Karyawan Meta Induk Facebook Kena PHK, Ini Penyebabnya

Alasan Google PHK karyawan

CEO Alphabet Inc, Sundar Pichai mengatakan bahwa keputusan untuk melakukan PHK karyawan secara besar-besaran merupakan hal yang sangat sulit.

Kebijakan ini juga akan memengaruhi kinerja tim di seluruh perusahaan termasuk bagian perekrutan dan beberapa fungsi perusahaan, serta beberapa tim teknik maupun pada produk.

Ia turut menjelaskan alasan di balik keputusan yang diambil tersebut.

"Kami telah memutuskan untuk mengurangi sekitar 12.000 karyawan. Kami juga telah mengirimkan email terpisah kepada karyawan di AS yang terkena PHK. Sedangkan untuk karyawan di negara lain, prosesnya akan memakan waktu lebih lama karena ketentuan hukum yang berlaku di setiap negara tersebut,” tulisnya.

Baca juga: Ramai soal Isu PHK Massal Karyawan Shopee, Simak Penjelasannya!

Baca juga: Ketentuan Pesangon bagi Karyawan PHK Menurut Perppu Cipta Kerja

Pichai mengatakan bahwa ia akan bertanggung jawab secara penuh atas keputusan dan konsekuensi dari adanya PHK besar-besaran itu.

"Sebagai perusahaan yang berusia hampir tiga dekade, Google pasti akan mengalami siklus ekonomi yang sulit. Saya akan bertanggung jawab secara penuh untuk keputusan yang diambil ini," katanya.

Dia juga menambahkan bahwa siklus ini adalah momen untuk mempertajam fokus perusahaan, merekayasa ulang basis biayanya, dan mengarahkan bakat dan modal ke prioritas tertinggi.

Baca juga: 10 Hal yang Tidak Bisa Jadi Alasan Perusahaan PHK Karyawannya

Pesangon karyawan Google yang di-PHK

Ilustrasi logo GoogleBrett Jordan Ilustrasi logo Google

Dikutip dari New York Times (20/1/2023), Alphabet mengatakan bahwa karyawan AS akan menerima paket pesangon.

Pesangon tersebut mencakup gaji 16 minggu, ditambah gaji tambahan dua minggu untuk setiap tahun mereka bekerja di Google selama periode pemberitahuan penuh dengan minimal 60 hari.

Karyawan yang di-PHK juga akan menerima perawatan kesehatan berbayar selama enam bulan.

Selain itu, kompensasi untuk pekerja di luar Amerika Serikat akan ditentukan oleh Undang-Undang ketenagakerjaan setempat.

Pichai juga mengatakan bahwa perusahaan akan membayar bonus 2022 dan sisa waktu liburan, layanan penempatan kerja, dan dukungan imigrasi untuk karyawan yang terkena dampak PHK.

Baca juga: Gojek PHK 430 Karyawan, Ini Kilas Balik Perjalanannya di Indonesia

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Panduan Fitur Google Classroom

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com