Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan BMKG soal Penyebab Cuaca Panas Akhir-akhir Ini

Kompas.com - 16/01/2023, 15:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah warganet mengeluhkan mengenai cuaca panas yang dirasakan di beberapa wilayah di Indonesia.

"Umbulharjo panas pol, gak punya kipas, ini sampai kapan yo panase?" tulis akun Twitter ini.

"Hari ini di Kartosuro puanas e pol, gaes, dari kemarin kyknya juga gitu :(

trus sorenya tiba2 hujan.... climate change is real~" tulis warganet berikut.

Baca juga: Suhu Panas Akhir-akhir Ini, Ini Penyebab dan Imbauan dari BMKG

Bahkan, seorang warganet menyebutkan suhu di Kota Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (15/1/2023) mencapai suhu 33 derajat celsius.

"Subhanallah, hari ini panasnya sangat luar biasa, Blm lagi di padang mahsyar kelak

Pfhal sehrsnya apabila menilik kebelakang bln Januari adalah waktunya hujan setiap hari tak putus2 terus sj, kl pebruari biasanya hujan ber-hari2 Nmn ada sela panas, maret sdh ret2an hujannya," tulis warganet lainnya.

Lalu, apa penyebab cuaca panas yang dirasakan di Indonesia, dan sampai kapan suhu panas ini berlangsung?

Penjelasan BMKG

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin mengatakan bahwa ada dua kondisi yang menjadi penyebab kondisi cukup terik di wilayah Indonesia.

Pertama, posisi semu Matahari yang berada di sekitar 20 derajat Lintang Selatan, yang berdampak penyinaran Matahari relatif cukup banyak ke wilayah Indoensia dibanding di wilayah lainnya.

Kedua, saat ini kondisi cuaca umumnya cerah-berawan pada pagi-siang hari, yang berarti kondisi awan yang bisa menghalangi sinar Matahari relatif kurang.

"Cuaca cerah-berawan ini dipicu oleh penjelasan dinamika atmosfer di mana saat fenomena dinamika atmosfer pemicu pertumbuhan awan hujan di Indonesia saat ini tidak terlalu signifikan," ujar Miming saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/1/2023).

Dari dua hal tersebut yang membuat dampak pada kondisi cukup terik di wilayah indonesia selatan ekutor terutama pada siang tengah hari.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BMKG (@infobmkg)

Baca juga: Analisis BMKG soal Penyebab Cuaca Panas Belakangan Ini

Suhu tertinggi capai 35,5 derajat celsius

Ilustrasi cuaca panas di dalam ruangan. SHUTTERSTOCK/FIZKES Ilustrasi cuaca panas di dalam ruangan.

Selain itu, Miming menyampaikan bahwa suhu maksimum dalam 2 hari terakhir terukur hingga 35,5 derajat celsius di Pangsuma, Kalimantan Barat. Kemudian, di wilayah Jawa umumnya terukur antara 32-35 derajat celsius.

"Rentang suhu maksimum relatif masih dalam kategori normal," ujar Miming.

Sementara itu, Sub Koordinator Bidang Prediksi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ida Pramuwardani menyampaikan, suhu panas bisa berpotensi terjadi sampai Februari 2023 dengan kondisi tertentu.

"Sampai dengan Februari (matahari di belahan Bumi selatan) jika tidak ada hujan dalam waktu lama maka suhu akan panas," ujar Ida saat dikonfirmasi secara terpisah oleh Kompas.com, Senin (16/1/2023).

Baca juga: Suhu Panas di Wilayah Indonesia, Apa Penyebabnya dan Sampai Kapan?

Waspada cuaca ekstrem

Di sisi lain, BMKG juga mengimbau kepada masyarakat untuk perlu waspada potensi cuaca ekstrem dan potensi hujan tinggi hingga Maret 2023.

Dalam periode akhir Desember 2022, wilayah Indonesia terutama Jawa hingga Nusa Tenggara mengalami cuaca ekstrem yang cukup berdampak menimbulkan bencana banjir dan longsor di beberapa tempat.

Miming menjelaskan, cuaca ekstrem di Indonesia terjadi karena aktifnya Monsun Asia, seruakan massa udara dingin dari Asia dan melintas ekuator masuk wilayah Indonesia, kemudian diperkuat dengan dinamika atmosfer lainnya seperti Madden Jullion Oscillation (MJO), gelombang Kelvin dan Rossby dan beberapa pola tekanan rendah dan bibit siklon di selatan.

"Semua fenomena tersebut terjadi dalam periode yang bersamaan, sehingga berdampak sangat signifikan dalam meningkatkan potensi cuaca ekstrem," ujar Miming.

Ia menggambarkan, cuaca ekstrem yang dimaksud yakni hujan sangat lebat hingga ekstrem, angin kencang, hingga gelombang tinggi di wilayah Indonesia.

Ilustrasi cuaca panas.SHUTTERSTOCK Ilustrasi cuaca panas.

Baca juga: Warganet Keluhkan Suhu Panas Hari Ini, Berikut Penjelasan BMKG

Sementara itu, kondisi cuaca dengan potensi hujan ringan hingga sedang masih terjadi di beberapa tempat.

Namun, turunnya hujan terjadi secara tidak merata dan tidak dalam jangka waktu yang lama, umumnya terjadi pada siang/sore hari, dan kondisi ini masih cukup normal dalam musim hujan.

"Meskipun begitu, potensi hujan intensitas lebat dalam durasi singkat disertai kilat/petir/angin kencang masih harus diwaspadai di periode puncak musim hujan ini terutama pada siang/sore hari," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com