Artinya, harus dilakukan dengan serius selama 150 menit per minggu atau tidak sama sekali.
Padahal, bagi orang yang tak memiliki kesempatan untuk berolahraga, berjalan kaki sedikit demi sedikit di sela-sela rutinitas harian turut memberikan manfaat bagi tubuh.
Jadi, bukan masalah apabila seseorang rutin berjalan kaki dengan mengenakan pakaian kerja atau pakaian selain baju olahraga.
Baca juga: Viral soal Balap Lari Liar di Medsos, Apa yang Terjadi?
Sebagai salah satu olahraga, jalan kaki disebut baru memperlihatkan hasil apabila dilakukan selama 30 menit berturut-turut.
Dikutip dari Everyday Health, hal ini lantaran rekomendasi olahraga berintesitas sedang adalah selama 150 menit per minggu, atau 30 menit setiap hari selama lima kali dalam satu minggu.
Kesalahpahaman yang kerap terjadi, seseorang harus menyelesaikan olahraga jalan kaki selama 30 menit sekaligus.
Baca juga: India Lockdown, Pekerja Migran Ini Meninggal Setelah Jalan Kaki 215 Kilometer untuk Pulang
Padahal faktanya, seperti tertuang pada poin pertama, waktu 30 menit dapat dibagi ke dalam beberapa bagian.
Misalnya, berjalan kaki selama 10 menit sebanyak tiga kali dalam sehari. Bisa juga dengan berjalan selama 15 kali yang dilakukan dua kali dalam satu hari.
Durasi jalan kaki setiap hari itu pun dapat dilakukan kapan pun, termasuk di sela-sela pekerjaan, dan tidak harus benar-benar dalam kondisi siap berolahraga.
Baca juga: 10 Manfaat Jalan Kaki, Bisa Turunkan Kalori hingga Gula Darah
Mitos lain seputar jalan kaki adalah manfaat yang hanya bisa diperoleh saat tubuh tengah melangkah.
Nyatanya, rutinitas jalan kaki juga berkontribusi selama tubuh tidak bergerak.
Layaknya olahraga pada umumnya, jalan kaki membantu meningkatkan kebugaran tubuh.
Bukan hanya itu, jalan kaki turut meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuh, serta memperkuat tulang dan otot.
Baca juga: Viral, Video Pengejaran Tabrak Lari di Cirebon, Pelaku Mabuk dan Sempat Dihajar Massa
Anggapan bahwa berlari atau jogging lebih efektif daripada berjalan kaki, masih kerap terdengar.
Akibatnya, jalan kaki sering dipandang sebelah mata sebagai olahraga yang memberi banyak manfaat bagi kesehatan.
Padahal menurut penelitian dalam Jurnal Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology, tingkat hipertensi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan diabetes jauh lebih rendah pada pejalan kaki daripada pelari.
Baca juga: Berkaca dari Putri Elvis Presley, Apa Saja Gejala Serangan Jantung pada Wanita?
Infografik: Sembilan Manfaat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.