Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Mitos Seputar Jalan Kaki yang Justru Buat Malas Bergerak

Kompas.com - 15/01/2023, 20:51 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Artinya, harus dilakukan dengan serius selama 150 menit per minggu atau tidak sama sekali.

Padahal, bagi orang yang tak memiliki kesempatan untuk berolahraga, berjalan kaki sedikit demi sedikit di sela-sela rutinitas harian turut memberikan manfaat bagi tubuh.

Jadi, bukan masalah apabila seseorang rutin berjalan kaki dengan mengenakan pakaian kerja atau pakaian selain baju olahraga.

Baca juga: Viral soal Balap Lari Liar di Medsos, Apa yang Terjadi?

3. Harus jalan kaki selama 30 menit berturut-turut agar hasilnya terlihat

Sebagai salah satu olahraga, jalan kaki disebut baru memperlihatkan hasil apabila dilakukan selama 30 menit berturut-turut.

Dikutip dari Everyday Health, hal ini lantaran rekomendasi olahraga berintesitas sedang adalah selama 150 menit per minggu, atau 30 menit setiap hari selama lima kali dalam satu minggu.

Kesalahpahaman yang kerap terjadi, seseorang harus menyelesaikan olahraga jalan kaki selama 30 menit sekaligus.

Baca juga: India Lockdown, Pekerja Migran Ini Meninggal Setelah Jalan Kaki 215 Kilometer untuk Pulang

Padahal faktanya, seperti tertuang pada poin pertama, waktu 30 menit dapat dibagi ke dalam beberapa bagian.

Misalnya, berjalan kaki selama 10 menit sebanyak tiga kali dalam sehari. Bisa juga dengan berjalan selama 15 kali yang dilakukan dua kali dalam satu hari.

Durasi jalan kaki setiap hari itu pun dapat dilakukan kapan pun, termasuk di sela-sela pekerjaan, dan tidak harus benar-benar dalam kondisi siap berolahraga.

Baca juga: 10 Manfaat Jalan Kaki, Bisa Turunkan Kalori hingga Gula Darah

4. Manfaat hanya didapat saat berjalan kaki

Mitos lain seputar jalan kaki adalah manfaat yang hanya bisa diperoleh saat tubuh tengah melangkah.

Nyatanya, rutinitas jalan kaki juga berkontribusi selama tubuh tidak bergerak. 

Layaknya olahraga pada umumnya, jalan kaki membantu meningkatkan kebugaran tubuh.

Bukan hanya itu, jalan kaki turut meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuh, serta memperkuat tulang dan otot.

Baca juga: Viral, Video Pengejaran Tabrak Lari di Cirebon, Pelaku Mabuk dan Sempat Dihajar Massa

5. Jalan kaki tidak seefektif berlari

Anggapan bahwa berlari atau jogging lebih efektif daripada berjalan kaki, masih kerap terdengar.

Akibatnya, jalan kaki sering dipandang sebelah mata sebagai olahraga yang memberi banyak manfaat bagi kesehatan.

Padahal menurut penelitian dalam Jurnal Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology, tingkat hipertensi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan diabetes jauh lebih rendah pada pejalan kaki daripada pelari.

Baca juga: Berkaca dari Putri Elvis Presley, Apa Saja Gejala Serangan Jantung pada Wanita?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Sembilan Manfaat Jalan Kaki

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

Tren
Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com