KOMPAS.com - Munculnya subvarian Omicron XBB 1.5 menyebabkan berbagai negara kalang kabut menghadapi lonjakan kasus harian Covid-19.
Reuters melaporkan, mutasi baru Corona ini diperkirakan berkontribusi pada peningkatan kasus Covid-19 di Amerika Serikat.
Diperkirakan sebanyak 27,6 persen kasus Covid-19 di Negeri Paman Sam dipicu oleh penularan Omicron XBB 1.5 per 7 Januari 2023.
Dilansir dari Kompas.com, beberapa negara seperti Singapura, Perancis, Inggris, Jerman, dan India juga mendeteksi kemunculan XBB 1.5.
Negara-negara tersebut lebih waspada mengingat Omicron XBB 1.5 disebut ilmuwan lebih menular ketimbang mutasi virus Corona lainnya.
Lantas, apa saja gejala yang ditimbulkan oleh XBB 1.5 dan mengapa subvarian Omicron ini begitu menular?
Baca juga: Update 8 Januari 2023: Kasus Positif Covid-19 Bertambah 345, Meninggal 4
Dikutip dari BBC, mutasi baru virus Corona yaitu varian Omicron telah memunculkan varian-varian lain, salah satunya adalah XBB 1.5.
Saking menularnya, subvarian ini mengungguli virus Corona Alpha, Beta, Gamma, termasuk Delta selama dua tahun ke belakang.
Subvarian tersebut juga dikatakan hampir sama dengan strain dari Omicron sebelumnya.
XBB 1.5 begitu menular karena mutasi menyebabkan subvarian ini mampu menembus sistem pertahanan tubuh.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.