Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal XBB.1.5, Subvarian Covid-19 Omicron

Kompas.com - 08/01/2023, 17:26 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Fred Schwaller/DW Indonesia

LONDON, KOMPAS.com - Diperkirakan separuh dari kasus Covid-19 di Amerika Serikat saat ini dipicu varian XBB.1.5 yang telah menyebar ke seluruh dunia. Menurut data awal, subvarian ini tidak lebih mematikan dari Omicron.

Subvarian terbaru virus corona XBB.1.5 menyebar dengan cepat di Amerika Serikat dan menjadi penyebab dari lebih 41 persen kasus positif Covid-19 pada akhir Desember 2022.

"Pada awal Desember, baru sekitar 2 persen kasus di AS disebabkan oleh XBB.1.5. Sekarang di awal Januari, mungkin prevalensinya lebih dari 50 persen," Paul Hunter, seorang ahli epidemiologi di University of East Anglia, Inggris, mengatakan kepada DW.

Baca juga: Varian Covid Baru XBB.1.5 Menyebar Cepat di AS, Belum Ditemukan di Indonesia, tapi...

XBB.1.5 juga dilaporkan telah menyebar dari Amerika Serikat ke seluruh dunia. Kasus infeksi subvarian virus corona XBB.1.5 ini juga sudah terdeteksi di beberapa negara seperti Inggris, Jerman, Perancis, India, dan Singapura.

"Kemungkinan XBB.1.5 akan menjadi varian dominan di Eropa, bahkan mungkin pada akhir Januari. Namun, kami akan mampu mengatasinya, tidak diragukan lagi," kata Hunter.

XBB.1.5 menular dengan lebih mudah

XBB.1.5 merupakan subvarian Omicron yang saat ini menjadi varian yang dominan secara global. XBB.1.5 adalah subvarian "rekombinan" dari Omicron, artinya mengandung materi genetik dari subvarian virus corona yang berbeda.

"Sejak kami pertama kali menemukan XBB beberapa bulan yang lalu, varian itu telah melakukan mutasi berkali-kali. XBB.1.5 telah mengembangkan mutasi yang lebih baik, dalam menghindari kekebalan tubuh," kata Hunter.

Masker membantu mengurangi penyebaran subvarian XBB.1.5.AFP/ANGELOS TZORTZINS via DW INDONESIA Masker membantu mengurangi penyebaran subvarian XBB.1.5.
XBB.1.5 masih bisa dinetralkan oleh sel-sel kekebalan tubuh, kata Hunter, tetapi sistem kekebalan juga tidak mengenalinya.

"Sistem kekebalan membutuhkan waktu lebih lama untuk memutuskan antibodi mana yang akan diproduksi untuk menghentikan reproduksi partikel virus XBB.1.5. Itu penting karena seberapa parah sakit Anda, tergantung pada seberapa banyak virus yang beredar di dalam tubuh Anda," kata Michael Head, seorang ahli epidemiologi di Universitas Southampton di Inggris.

Dengan respons imun yang lebih lambat, XBB.1.5 memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan reproduksi, dan meningkatkan kemungkinan berkembangnya gejala Covid-19.

Baca juga: Diterjang Gelombang Omicron XBB, Kehidupan Singapura Normal Seperti Biasa

Diprediksi tidak lebih mematikan

Indikasi awal di Amerika Serikat menunjukkan, subvarian XBB.1.5 tidak lebih mematikan daripada subvarian Omicron lainnya.

"Sumber yang kredibel di AS memberi tahu kami bahwa orang dengan varian XBB.1.5 tidak memiliki gejala Covid-19 yang lebih parah," kata Hunter.

Para ahli khawatir jika XBB.1.5 menyebar dengan cepat, jumlah orang dengan gejala parah yang mirip dengan orang-orang dari subvarian Omicron lainnya akan meningkat karena infeksi yang berat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan lembaga kesehatan lainnya terus mengawasi infeksi dan data rumah sakit untuk melacak dampak subvarian pada pasien.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Hezbollah Klaim Luncurkan Drone ke 2 Pangkalan Israel

Hezbollah Klaim Luncurkan Drone ke 2 Pangkalan Israel

Global
Ukraina Akan Panggil Warganya di Luar Negeri

Ukraina Akan Panggil Warganya di Luar Negeri

Global
Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Global
7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com