Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kasus Keracunan "Chiki Ngebul", Ini Gejala dan Imbauan dari Kemenkes

Kompas.com - 08/01/2023, 12:04 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jajanan "chiki ngebul" belakangan menyedot perhatian karena menyebabkan keracunan pada sejumlah anak di Jawa Barat.

Diberitakan Kompas TV, Jumat (6/1/2023), sebanyak 28 anak dengan rincian 24 anak di Tasikmalaya dan 4 anak di Bekasi mengalami keracunan usai menyantap chiki ngebul.

Chiki ngebul atau ice smoke sendiri merupakan jajanan yang dicampur dengan nitrogen cair, sehingga memunculkan efek asap dan dingin pada makanan.

Baca juga: Mengenal Ice Smoke, Apa Itu dan Berbahayakah?


Baca juga: Bocah Terbakar Usai Jajan Ice Smoke, Apakah Nitrogen Dapat Terbakar?

Lantas, bagaimana tanggapan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes)?

Imbauan Kemenkes

Buntut maraknya keracunan chiki ngebul, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun buka suara dan memberikan imbauan kepada para orangtua.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi berpesan, orangtua harus berhati-hati dalam memberikan pangan bagi anaknya.

"Terutama karena anak-anak ini masih dalam pertumbuhan, sehingga makanan sehat bergizi lebih diutamakan daripada jajanan," kata Nadia melalui pesan singkat, Sabtu (8/1/2023).

Baca juga: Bahaya Nitrogen Cair pada Jajanan Chiki Ngebul, Apa Saja Dampaknya?

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dalam Siaran Pers dari Media Center FMB9-KPCPEN, Rabu (15/12/2021). Dok. Kemenkominfo Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dalam Siaran Pers dari Media Center FMB9-KPCPEN, Rabu (15/12/2021).

Nadia mengatakan, pemberian makanan berstandar pada anak artinya tidak membiarkan anak untuk sembarangan mengonsumsi makanan.

"Tidak jajan sembarangan," tambah dia.

Di sisi lain, guna mencegah kasus keracunan jajanan chiki ngebul terulang kembali, Kemenkes pun akan melakukan pengawasan bahan pangan sebagai langkah mitigasi.

Nadia juga memastikan, sebanyak 28 anak yang mengalami keracunan saat ini sudah dalam kondisi sehat.

"Semua sehat karena ini yang di Tasikmalaya kejadian November dan yang di Bekasi (terjadi pada) 21 Desember kemarin, semua sudah sehat," ujar Nadia.

Baca juga: Kemenkes: Tidak Ada Penambahan Kasus Anak Keracunan Chiki Ngebul

Gejala keracunan chiki ngebul

Ice Smoked atau Dragon Breath atau nitro puffsInstagram Ice Smoked atau Dragon Breath atau nitro puffs

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (6/1/2022), konsumsi makanan yang mengandung nitrogen cair seperti chiki ngebul tak lagi dianjurkan untuk saat ini.

Sebab, jajanan dengan tambahan nitrogen cair berpotensi menyebabkan keracunan dengan gejala:

Halaman:

Terkini Lainnya

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com