Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meninggal Dunia, Begini Kisah Perjalanan Hidup Sipon Istri Wiji Thukul

Kompas.com - 06/01/2023, 08:25 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Namun karena semasa kecil Dyah Sujirah kerap sakit, keluarga akhirnya meruwat dan mengganti nama panggilannya menjadi Sipon.

Dilansir dari P2K Unkris, Sipon menikah dengan Wiji Thukul pada Oktober 1989.

Tak lama setelah pernikahannya, pasangan tersebut dikaruniai anak pertama bernama Fitri Nganthi Wani. Lalu anak kedua bernama Fajar Merah.

Menjadi istri Wiji Thukul, Sipon dikabarkan sempat merasa lelah dan takut.

Sejak kasus hilangnya Wiji Thukul dalam gejolak politik pada masa Orde Baru itu, kondisi psikologis Sipon terguncang.

Dia terus mencari keadilan atas hilangnya Wiji Thukul yang hingga embus napas terakhirnya tak juga diperoleh.

Baca juga: Mengenang Wiji Thukul, Aktivis yang Bersuara dengan Puisi-puisinya

Melalui buku Wiji Thukul: Teka-teki Orang Hilang yang ditulis Tiim Buku Tempo, Sipon terakhir kali berkomunikasi dengan suaminya melalui jaringan telepon pada pertengahan Mei 1998.

Saat itu, Wiji Thukul mnegatakan bahwa dirinya sedang berada di Jakarta dan tidak terlibat dalam aksi kerusuhan.

Namun, hingga kini Wiji Thukul tak kunjung pulang ke rumahnya.

Wiji Thukul menjadi salah satu dari tiga belas orang hilang pada 1997-1998 di era Orde Baru. Sejak saat itu, Sipon terus berjuang mencari keadilan hingga titik darah penghabisan.

Menurut catatan Harian Kompas, harapan Sipon untuk memperoleh keadilan atas hilangnya Wiji Thukul sempat muncul setelah dikeluarkannya Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2022 tentang Pembentukan Tim Penyelesian Non-Yudisial Pelanggaran HAM yang Berat Masa Lalu.

Berdasarkan keputusan itu, tim yang dibentuk harus melakukan pengungkapan dan mendorong penyelesaian non-yudisial atas pelanggaran HAM berat masa lalu.

Tim juga perlu merekomendasikan pemulihan bagi korban serta langkah-langkah pencegahan HAM berat di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com