Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gocap, Gopek, dan Goceng Berapa? Ini Arti dan Asal-usulnya

Kompas.com - Diperbarui 06/01/2023, 06:46 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebutan gocap, cepek, gopek, goceng, dan ceban kerap kali digunakan untuk mengganti besaran nominal rupiah tertentu.

Istilah-istilah tersebut santer terdengar di kalangan masyarakat, mulai dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), hingga Medan, dan Makassar.

Meski demikian, tak semua masyarakat paham akan asal-usul maupun arti penyebutan nominal ini.

Lantas, apa artinya dan bagaimana asal-usulnya?

Baca juga: Mengenal Arti Cuan, Istilah Hokkian yang Jadi Bahasa Gaul


Bukan asli bahasa Indonesia

Dilansir dari laman Gramedia, istilah nominal seperti gocap, cepek, gopek, goceng, dan ceban merupakan bilangan Mandarin yang biasa digunakan suku Tionghoa berdialek Hokkian.

Di Indonesia, mayoritas pendatang suku Tionghoa berasal dari Provinsi Fujian, wilayah China bagian selatan.

Mereka menggunakan bahasa Mandarin berdialek Hokkian untuk bertransaksi dan berdagang dengan masyarakat Indonesia.

Lambat laun, dialek Hokkian pun banyak diserap dan begitu melekat di kalangan masyarakat Indonesia.

Mulanya, istilah nominal ini berkembang di Jakarta. Seiring dengan berkembangnya suku Tionghoa di kota-kota besar, istilah gocap. cepek, gopak, dan lainnya pun semakin meluas.

Penyebutan nominal uang dalam dialek Hokkian ini juga kerap digunakan dalam industri hiburan.

Misalnya, sosok Pak Ogah dalam film Si Unyil yang memperkenalkan jargon, "Cepek dulu dong".

Bahkan kini, gocap dan kawan-kawannya telah resmi menjadi bahasa Indonesia dan tercatat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Baca juga: Daftar Bahasa Korea yang Masuk di KBBI, Salah Satunya Oppa

Arti gocap dan nominal lainnya

Ilustrasi uang koin.Shutterstock Ilustrasi uang koin.
Dikutip dari KBBI, berikut arti dari gocap, cepek, gopek, seceng, goceng, ceban, dan goban:

  • Gocap: lima puluh (50)
  • Cepek: seratus (100)
  • Gopek: lima ratus (500)
  • Seceng (ceceng): seribu (1.000)
  • Goceng: lima ribu (5.000)
  • Ceban: sepuluh ribu (10.000)
  • Goban: lima puluh ribu (50.000)

Selain nominal di atas, masyarakat juga familiar dengan istilah lain seperti:

  • noceng: dua ribu (2.000)
  • cepek ceng: seratus ribu (100.000)
  • cetiao: satu juta (1 juta)
  • gotiao: lima juta (5 juta)

Baca juga: Apa Itu Cap Go Meh? Ini Arti, Sejarah, dan Perayaannya

Sebutan bilangan dalam bahasa Mandarin

Terlepas dari arti beberapa bilangan yang diserap ke dalam bahasa Indonesia, bilangan Mandarin pada dasarnya terdiri dari satuan, puluhan, ratusan, bahkan ribuan.

Dikutip dari buku Panduan Mandarin Praktis (2005) karya Charles Dayan, berikut penyebutan bilangan dalam bahasa Mandarin:

Satuan

  • 1: it
  • 2: ji/no
  • 3: sa
  • 4: si
  • 5: go
  • 6: lak
  • 7: cit
  • 8: pek
  • 9: kau

Baca juga: Mengapa Huruf Arab Ditulis dari Kanan dan Mandarin Ditulis dari Atas?

Puluhan

  • 10: cap
  • 11: cap it
  • 12: cap ji
  • 13: cap sa
  • 14: cap si
  • 15: cap go
  • 16: cap lak
  • 17: cap cit
  • 18: cap pek
  • 19: cap kau
  • 20: ji cap
  • 21: ji cap it
  • 22: ji cap ji
  • 23: ji cap sa
  • 24: Ji cap si
  • 25: ji go
  • 50: go cap
  • 60: lak cap
  • 70: cit cap
  • 80: pek cap
  • 90: kau cap

Baca juga: Sejarah Bahasa Indonesia

Ratusan

  • 100: cepek
  • 150: pek go
  • 200: no pek
  • 250: no pek go
  • 300: sa pek
  • 400: si pek
  • 500: go pek
  • 600: lak pek
  • 700: cit pek
  • 800: pek pa tun
  • 900: kau pek

Baca juga: 5 Tempat Nongkrong di Medan yang Lagi Hits

Ribuan

  • 1.000: seceng
  • 1.500: ceng go
  • 2.000: no ceng
  • 2.500: no ceng go
  • 3.000: sa ceng
  • 4.000: si ceng
  • 5.000: go ceng
  • 6.000: lak ceng
  • 7.000: cit ceng
  • 8.000: pek ceng
  • 9.000: kau ceng
  • 10.000: ceban

Baca juga: Tiket Masuk Gunung Pancar Bogor 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Tren
Benarkah Rupiah Melemah Bisa Menyebabkan Inflasi di Indonesia? Ini Kata Pakar

Benarkah Rupiah Melemah Bisa Menyebabkan Inflasi di Indonesia? Ini Kata Pakar

Tren
Daftar Sementara Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Sudah 17 Orang

Daftar Sementara Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Sudah 17 Orang

Tren
Duduk Perkara TikToker Galihloss Ditangkap Polisi

Duduk Perkara TikToker Galihloss Ditangkap Polisi

Tren
TPA Terbesar di India Kebakaran Selama 24 Jam, Keluarkan Asap Beracun

TPA Terbesar di India Kebakaran Selama 24 Jam, Keluarkan Asap Beracun

Tren
5 Efek Samping Menahan Buang Air Kecil Terlalu Lama

5 Efek Samping Menahan Buang Air Kecil Terlalu Lama

Tren
Sup di Jepang Berumur 79 Tahun Tetap Nikmat dan Aman Dimakan, Apa Rahasianya?

Sup di Jepang Berumur 79 Tahun Tetap Nikmat dan Aman Dimakan, Apa Rahasianya?

Tren
5 Pilihan Ikan Lokal Tinggi Omega 3, Makan Minimal 2 Porsi Seminggu

5 Pilihan Ikan Lokal Tinggi Omega 3, Makan Minimal 2 Porsi Seminggu

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 April 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Musim Kemarau Diprediksi Mundur Mei | Prakiraan Cuaca BMKG 23-24 April

[POPULER TREN] Musim Kemarau Diprediksi Mundur Mei | Prakiraan Cuaca BMKG 23-24 April

Tren
Magnum Indonesia Pastikan Produk Es Krimnya Aman Dikonsumsi

Magnum Indonesia Pastikan Produk Es Krimnya Aman Dikonsumsi

Tren
Amankah Bayi yang Baru Lahir Dipijat? Ini Penjelasan Dokter dan IDAI

Amankah Bayi yang Baru Lahir Dipijat? Ini Penjelasan Dokter dan IDAI

Tren
Kisah Pilu Bayi Sebatang Kara di Gaza, Lahir dari Rahim Ibu yang Meninggal Dunia

Kisah Pilu Bayi Sebatang Kara di Gaza, Lahir dari Rahim Ibu yang Meninggal Dunia

Tren
Apakah Peserta Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Wajib Ikut Trial Test? Ini Jawaban FHCI

Apakah Peserta Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Wajib Ikut Trial Test? Ini Jawaban FHCI

Tren
Apa yang Terjadi jika STNK Tak Diperpanjang Selama Bertahun-tahun? Ini Kata Polisi

Apa yang Terjadi jika STNK Tak Diperpanjang Selama Bertahun-tahun? Ini Kata Polisi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com