KOMPAS.com - Perut yang terasa panas dan terbakar bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor.
Untuk mengetahui apa penyebabnya, Anda harus melihat lokasi sensasi panas yang terjadi.
Kadang sensasi panas pada perut ini bisa terjadi di perut bagian atas, tengah samping kanan atau kiri, atau di perut bagian bawah.
Dilansir dari Very Well Health (17/10/2022), perut terasa panas dan terbakar adalah salah satu gejala dari berbagai gangguan pencernaan juga gangguan organ-organ yang ada di sekitar perut atau abdoman.
Lantas, apa sajakah penyakit yang bisa menyebabkan perut terasa panas dan terbakar ini?
Baca juga: 5 Kebiasaan Makan Pagi yang Bisa Memperpendek Usia, Apa Saja?
Perut yang terasa panas dan terbakar bisa disebabkan oleh faktor makanan, kondisi kesehatan, efek pengobatan, atau bahkan tanpa alasan yang jelas sama sekali.
Berikut ini adalah penyebab umum mengapa perut terasa panas dan terbakar:
Sedangkan pengobatan yang bisa memicu perut terasa panas dan terbakar adalah NSAIDs dan beberapa antibiotik.
Selain faktor-faktor di atas, kondisi medis tertentu juga bisa memicu sensasi perut terasa panas dan terbakar, seperti:
Baca juga: Kenapa Perut Terus Berbunyi?
Nyeri dan panas di bagian perut bawah ini kurang lazim terjadi. Yang lebih sering terjadi adalah nyeri panas di bagian perut atas, yang biasanya disebabkan karena penyakit asam lambung atau GERD.
Selain karena batu ginjal, nyeri panas bagian perut bawah juga bisa terjadi karena gangguan pada saluran kencing.
Pada wanita, sensasi panas pada bagian perut bawah juga bisa disebabkan karena gangguan pada organ reproduksi, yaitu di rahim.
Baca juga: Bisakah Asam Lambung Membunuh Kita?
Langkah penanganan untuk perut panas dan terbakar bisa bermacam-macam. Pada intinya, untuk mengatasi masalah ini, gangguan penyakit yang menjadi penyebabnya harus diatasi terlebih dahulu.
Penangannya bisa berupa pengonsumsian obat, pengubahan pola makan dan menu, juga penanganan berupa terapi psikologi.
Obat yang digunakan tergantung dari penyakit yang ada. Bisa berupa obat pereda asam lambung, obat antibiotik, atau obat antibakteri.
Kemudian untuk meringankan gejala, dokter biasanya juga akan menyarankan agar pasien menghindari konsumsi makanan dan minuman yang bisa memperparah gejala perut panas dan terbakar.
Seperti kopi, cokelat, teh yang tinggi kafein, soda, alkohol, makanan pedas dan makanan berlemak juga berminyak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.