Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggunaan Jet Pribadi Rute Pendek Meningkat di Pernikahan Kaesang, Bagaimana Aturan dan Dampaknya?

Kompas.com - 13/12/2022, 20:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Dia mengatakan, logikanya, jika penumpang di dalam pesawat semakin besar, maka tenaga yang dihasilkan makin tinggi sehingga buangan (emisinya) juga semakin tinggi.

Selain itu, emisi sebuah pesawat jet pribadi juga ditentukan berdasarkan jenis pesawat dan mesinnya. 

Baca juga: Terungkap, Spesifikasi Jet Pribadi Anies Baswedan Saat Safari Politik ke Sumbar

Aturan pesawat jet rute pendek

Sementara itu, secara regulasi, Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengatakan bahwa tidak ada batasan rute terpendek yang mengatur soal penerbangan pesawat jet pribadi.

"Tidak ada batasan (rute penerbangan)," ujarnya, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Selasa (13/12/2022).

"Bahkan untuk terbang putar-putar kota kemudian mendarat lagi juga boleh. Suka-suka pemilik/penyewa. Yang pasti segala biaya ditanggung sendiri," imbuhnya lagi.

Terkait dengan meningkatnya penerbangan jet pribadi rute pendek jelang pernikahan Kaesang-Erina, Alvin menduga hal itu karena ruang parkir pesawat (apron) bandara Adi Soemarmo Solo di Boyolali yang penuh. 

Akibatnya, pesawat hanya menurunkan penumpang dan kembali ke Jogja untuk parkir.

"Demikian juga ketika penumpang sudah siap meninggalkan Solo, pesawat berangkat dari Jogja, menaikkan penumpang tanpa parkir. Lalu melanjutkan terbang ke bandara tujuan," tandas dia.

Baca juga: Harga Tiket Pesawat Batam-Jakarta Maskapai Super Air Jet, Lion Air, Batik Air, Citilink, dan Garuda Indonesia

Dampak emisi pesawat jet pribadi

Dilansir dari The Guardian, studi yang dilakukan pada 2016 menunjukkan bahwa pesawat jet pribadi bertanggung jawab atas sekitar 4 persen dari semua emisi penerbangan. Angka tersebut masih terbilang kecil dari total keseluruhan sumber gas emisi yang dihasilkan.

Namun, pengacara di Institut Hukum Iklim Pusat Keanekaragaman Hayati, Scott Hochberg mengatakan apabila fenomena tersebut terus meningkat, tingginya penerbangan rute pendek bisa saja memberikan dampak buruk bagi lingkungan.

Hal ini senada dengan pendapat pakar transportasi UI, Tri Cahyono yang mengatakan bahwa fenomena ini sama halnya dengan fenomena mobil pribadi versus angkutan umum.

"Bila ingin carbon neutral ya perkecil penggunaan pesawat terbang pribadi di udara, dan kendaraan pribadi di darat," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (13/12/2022).

Di sisi lain, profesor kesehatan lingkungan dan teknik di Universitas Johns Hopkins yang mempelajari polusi udara atmosfer, Peter DeCarlo mengungkapkan bahwa menyingkirkan pesawat jet pribadi bukan menjadi satu-satunya cara untuk mengatasi masalah iklim.

"Meskipun emisi per orang dari perjalanan pribadi besar, itu masih tidak sepenting apa yang dihasilkan oleh industri penerbangan komersial yang jauh lebih besar," kata DeCarlo, dilansir dari Washington Post.

Namun, dalam penggunaannya, sebaiknya tetap diimbangi dengan sikap yang bijak. Ada situasi di mana jenis perjalanan udara menggunakan pesawat jet pribadi memang diperlukan. Misalnya, keadaan darurat medis atau mengangkut organ transplantasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com