Energi yang dilepaskan oleh lepasan tegangan inilah yang biasa menyebabkan gempa bumi.
Gempa bumi merupakan fenomena umum di sepanjang batas patahan transform.
Baca juga: Mengenal Sesar Cimandiri dan Pemicu Gempa Pelabuhan Ratu Hari Ini
Berikut beberapa jenis-jenis sesar/patahan:
Dilansir dari Spada Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, normal fault adalah sesar yang menyebabkan salah satu blok batuan atau footwall bergerak relatif naik terhadap blok batuan lain.
Ciri dari normal fault adalah sudut kemiringannya yang terbilang besar bahkan dapat mendekati 90 derajat.
Ciri lain dari jenis sesar ini adalah tembusan sampai ke basement kristalin yang letaknya berada di bawah sekuen sedimen.
Normal fault juga mempunyai bentuk listrik (lengkung) concave up pada penampang vertikal, percabangan layaknya thrust dan strike slip faults dan adanya pasangan dengan dip yang berlawanan atau paralel, seperti graben,half graben, dan horst.
Baca juga: Update Gempa Cianjur, Sesar Cimandiri, dan Rekomendasi BMKG...
Strike slip fault adalah jenis sesar yang arah pergerakannya cenderung mendatar ke kanan atau kiri.
Arah dari strike slip fault sebenarnya tidak membuat seluruh lapisan batuan bergeser, tapi sebagian di antaranya bergerak secara vertikal.
Gerakan sesar ke arah kiri disebut sesar geser dekstral, namun jika ke arah kanan disebut sesar geser sinistrial.
Jenis sesar ini dapat diidentifikasi dari bentuknya yang lurus dan panjang, bahkan kemiringannya bisa sangat curam dan tegak.
Ciri lainnya adalah dapat dikenali dengan mudah menggunakan penginderaan jarak jauh dan jaliurnya yang berupa pelenturan, anyaman serangkaian sesar, maupun penggerusan.
Lebar jalur yang dihasilkan dari strike slip fault dapat mencapai ratusan bahkan ribuan meter.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Sesar Cimandiri, Sebaran Sesar hingga Potensi Bahayanya