Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Teritip, Hewan Laut yang Andalkan Penis Panjang untuk Kawin

Kompas.com - 08/12/2022, 08:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Teritip adalah hewan dari kelompok udang-udangan atau crustacea dari sub kelas cirripedia.

Ia termasuk hewan bercangkang dan masih berkerabat dengan kepiting dan udang.

Hewan ini hanya ditemukan di air laut dan cenderung menyukai perairan dangkal atau pasang yang bergelombang kuat.

Cara mencari makannya adalah dengan menyaring plankton dan hewan ini melekat pada suatu objek.

Bernacle atau teritip (Cirripedia) memiliki cara perkawinan merupakan hal yang cukup rumit. Sebab, posisi hewan laut bercangkang itu terimpit di antara bebatuan di dalam laut.

Makhluk ini diketahui menggunakan penisnya yang panjang untuk dapat mengawini betina di sekitarnya.

Namun, para peneliti menyebut jika posisi betina dinilai terlalu jauh, teritip jantan akan menyebarkan sperma mereka kepada betinanya atau disebut spermcasting.

Teritip ini adalah krustasea pertama yang diketahui menggunakan strategi ini.

Baca juga: Hidup Terimpit Bebatuan, Teritip Andalkan Penis yang Sangat Panjang untuk Kawin

Menumbuhkan penis yang panjang

Menurut studi jurnal Proceedings of the Royal Society B itu, kebanyakan teritip adalah hermaprodit yang menghabiskan masa hidup mereka di antara permukaan yang keras.

Akan tetapi, mereka tidak dapat membuahi diri sendiri karena itulah hewan ini memerlukan pasangan untuk berkembang biak.

Saat kawin, teritip akan bersanggama semu atau menumbuhkan penis yang sangat panjang dan melepaskan sperma di dalam cangkang teritip lain di dekatnya, menyebabkan terjadinya pembuahan.

Dilansir dari NBC News, Jumat (18/1/2013), ahli biologi di Universitas Alberta, Marjan Barazandeh, dan timnya telah mengamati satu spesies teritip di Pasifik Timur Laut bernama Pollicipes polymerus, memiliki penis yang lebih pendek dari panjang kakinya.

Sementara itu, panjang penisnya tidak bervariasi sepanjang musim kawin tiba.

Selain itu, mereka juga memperhatikan bahwa beberapa spesies teritip mengeluarkan sperma di dalam air saat air surut.

Di sisi lain, para peneliti juga telah melakukan riset terhadap 599 teritip di lepas pantai British Columbia untuk memahami bagaimana teritip memiliki keragaman genetik.

Hasilnya, mereka menemukan sebanyak 37 teritip yang terisolasi telah dibuahi dengan sperma asing. Hal itu menjadikan anggapan bahwa teritip menyebarkan sperma kepada betina yang jaraknya jauh telah terbukti.

"Spesies Pollicipes polymerus agak unik, (sebab) memiliki penis yang relatif pendek dan tidak dapat memanjang, dan hidup di lingkungan fisik yang ekstrem (seperti pantai berbatu dengan gelombang), sehingga tampaknya penangkapan sperma lebih mungkin terjadi pada spesies ini daripada yang lain," tulis peneliti studi.

Baca juga: Fakta Teritip Hewan Laut yang Andalkan Penis Sangat Panjang untuk Kawin

Halaman:

Terkini Lainnya

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com